Wednesday, January 13, 2010

Bachelor of Bali : Last Part

BACHELOR OF BALI

= LAST PART =





Rose Ceremony telah berakhir, tangis-tangisan yang kulihat ketika Isabelle tereliminasi membuatku hatiku sedih walau aku tidak begitu mengenalnya, tapi aku salut melihat persahabatan antara Olivia dan Isabelle, karena aku dan teman sekamarku Rara tidaklah sedekat mereka. Tapi ada satu hal yang sangat membekas dari Rose Ceremony kemarin itu, Rommie mengucap nama MONICA ketika dia memberikan Mawar Merah padaku....aku sampai tidak bergeming selama beberapa saat ketika dia menyebut nama Monica bukannya Meilani, dan hal itu membuatku KESAL sekali...bisa-bisanya dia salah mengucapkan namaku didepan jutaan pemirsa yang menonton acara ini di rumah!!! Hal itu sangat membuatku malu, apakah diriku setidak berkesan itu kepadanya sehingga dia bahkan sampai lupa menyebut namaku?

Sepanjang malam aku tidak bisa tidur karena terus memikirkan siapa itu MONICA? dan apa hubungannya dengan Rommie? apakah Monica wanita yang dimaksud oleh Rommie ketika dia berbicara mengenai seorang wanita dari masa lalunya ketika kita kencan makan malam berdua ditepi pantai? pertanyaan-pertanyaan ini terus mendera pikiranku, dan tanpa disangka aku sudah melihat cahaya mentari menembus kisi-kisi jendela kamarku beserta Rara.

Kulirik kearah Rara yang masih tertidur pulas di ranjangnya, aku benar-benar masih merasa kesal karena insiden kemarin yang terjadi itu. Disatu sisi, aku ingin segera pergi dari tempat ini tapi dengan diberikannya Mawar Merah dari Rommie kepadaku, maka saya terikat untuk tetap berada di acara ini. Disisi lain, aku masih belum yakin apakah diriku ini sangat berarti baginya, karena aku tidak tahu apa saja yang terjadi ketika dia berkencan dengan Rara, Liv atau gadis-gadis lainnya. Aku tidak tidur semalaman, dan aku takut ada lingkaran gelap disekeliling mataku, jadi kuputuskan untuk bermasker ria saja agar wajahku tetap kelihatan cantik dan segar hari ini.

Beberapa saat kemudian, ketika aku sedang bermasker ria, aku mendengar ada suara orang yang masuk yang ternyata suaranya Romain. Dia mengajakku untuk pergi pagi itu, aku langsung menolak dan bahkan sempat berteriak agar dia tidak menggangguku pagi itu. Romain bertanya dengan heran kenapa aku sampai sekesal itu pada pagi hari ini sembari menggelengkan kepalanya dan memegang dahinya, padahal kami sedang direkam. Tiba-tiba kusadari kalau ada seorang kameramen juga disitu, saking kesalnya aku langsung berteriak pada kameramen itu "MATIKAN KAMERANYA!!!" karena aku benar-benar sedang tidak mood untuk direkam, aku sampai kaget dengan suara teriakanku sendiri, emosiku jadi tidak terkendali tatkala aku mengingat kembali nama Monica itu. Apa yang terjadi dengan diriku? apa aku cemburu dengan gadis bernama Monica itu? kalau benar, belum pernah aku merasakan rasa cemburu yang sebesar ini......




Romain sebenarnya sudah bertekad tidak akan menjahili Meilani lagi, tapi melihat Meilani kesal seperti ini, tiba-tiba rasa ingin menjahilinya kembali muncul karena dia tahu, secepat Mei darahnya naik, secepat itulah perubahan emosi Mei. Romain berpikir sejenak sebelum mengedipkan sebelah mata kearah kamera. "Ya syudah, jangan kita ganggu dia kalau begitu, syoalnya dia lagi maskeran syeperti itu pasti wajahnya JELEK syekali kalau tidak di make-up, makanya dia takut kalau kita melihat wajahnya tanpa dirias!" ejek Romain sengaja memanas-manasi Meilani. 

Dan seperti dugaan Romain, Meilani segera bereaksi hebat mendengar ejekkan itu, "APA KAMU BILANG?!" Meilani segera menyingkirkan irisan mentimun dari kedua matanya. "Iiihh...lihat tuh! seperti MAK LAMPIR kan!" tunjuk Romain dengan ngeri lalu segera lari keluar, "APA?! Rommie...JANGAN LARI KAMU!!!" Meilani segera mengejar Romain keluar dari kamar hotel ketika dia terkejut mendapati keluarganya sudah berada diluar kamar hotelnya. Romain tidak kalah terkejutnya melihat keluarganya juga sudah berada disana. Ternyata itu adalah kejutan yang diberikan oleh Host acara ini Baby untuk mereka berdua.

Meilani melihat kearah keluarganya Romain. Dia melihat seorang pria dengan wajah berewokan dan terlihat serius serta galak, itu pasti papanya Romain jika dilihat dari kemiripan wajah papa dan anak. Disamping pria itu, berdiri seorang wanita anggun berkaca mata yang sangat kelihatan keibuan sekali. Selain itu ada seorang gadis cantik berkulit gelap yang berdiri didekat mereka dan gadis itu kelihatan tidak terlalu senang ketika melihat Meilani. Romain menyapa keluarganya tapi papanya malah menggubris dengan dingin seperti ini "Tout ce temps vous faire, c'est juste autour de vissage avec les poussins!?" teriak Mr. Farouel dengan keras dan lantangnya, dari suaranya bisa terlihat kewibawaan yang terkandung pada suaranya dan figurnya. "Je vous ai dit, papa! et regardez cette fille, elle est moche!" Julia Farouel adik dari Romain segera menambah memperuncing suasana. "Je ne suis pas près de jouer papa! et mes sentiments pour elle sont de véritables, soeur!" Romain membalas dengan bahasa yang tidak dimengerti oleh Mei.

Sebelum Mei sadari, tiba-tiba dia sudah didekati oleh keluarganya sendiri. Papanya Mei Mr. Kumala adalah seorang pria yang tenang sekali pembawaannya, kebalikan dari suaminya, istrinya Mrs. Kumala adalah seorang wanita yang sangat cantik dan modis bahkan untuk ukuran wanita yang usianya sudah kepala 4 saja dia masih terlihat sangat muda, ya...mamanya Meilani adalah seorang Diva yang sangat memperhatikan perawatan tubuh, dan hal ini benar-benar ditekankan pada kedua anaknya Michael Kumaladewa dan Meilani Kumaladewi. Oleh sebab itu janganlah heran baik Michael dan Meilani sangat memperhatikan perawatan tubuh mereka, karena itu sudah ditekankan dalam otak mereka sedari kecil karena Mrs. Kumala tidak sudi memiliki anak yang tidak mengenal apa itu yang namanya FASHION! Oleh sebab itu, sedari kecil jangan sekali-kali Michael atau Meilani terlihat memakai baju yang dianggap FASHION CRIME oleh mama mereka, baju-baju mereka harus selalu modis! Michael hanya berusia 2 tahun lebih tua dari Mei, dan dia sangat protektif sekali terhadap adiknya. Sementara mamanya siap memarahi Mei, Michael hanya duduk diatas pagar dengan cueknya karena itu sudah menjadi santapan sehari-hari dalam keluarga mereka. Tiada hari bagi mereka tanpa komentar dari Mrs. Kumala, Mrs. Kumala pasti memiliki sesuatu untuk diprotes terhadap anak-anaknya, mulai dari model rambut, baju yang dikenakan dan segala urusan lainnya yang menyangkut penampilan mereka.

"Mei!!! mama bilang apa kemarin dulu di telepon? keluar kan dari acara ini?! dan apa yang kamu masih lakukan disini?! dan lihat apa yang kamu kenakan ini? pakai masker sembari teriak-teriak dan mengejar seorang pria hanya dalam balutan pakaian tidur yang minim, memangnya itu yang mama ajarkan dirumah!? kamu itu ditonton LIVE diseluruh Indonesia, jadi setidaknya yang bisa kamu lakukan adalah menghormati dirimu sendiri!!!" Mrs. Kumala berteriak komat-kamit tiada henti kepada Meilani selama hampir 1 jam lamanya, Mr. Kumala bahkan tidak bisa berkata apa-apa, kelihatan sekali bahwa kebalikan dari keluarga Romain dimana Mr. Farouel sangat berkuasa dalam keluarga, Mrs. Kumala lah yang memegang kendali dalam keluarga!!!

Mei sudah sangat malu karena dimarah-marahi didepan kamera seperti itu tanpa hentinya hanya bisa diam tidak bisa berkata apa-apa. Romain yang melihat hal itu menjadi simpati, dia bahkan memegang lengan Meilani agar Mei tahu kalau dia akan terus mendukung Mei dan memperlihatkan rasa simpatinya. Karena hal itu kekesalan dihati Mei terhadap Romain pun mulai berkurang.




Siangnya, Romain tiba-tiba mengajakku untuk pergi menghabiskan akhir pekan berdua saja dengannya. Aku pun setuju saja, karena hal terakhir yang ingin kuhadapi sekarang ini adalah omelan dari mamaku. Maka setelah bersiap-siap, aku pun pergi bersama Romain. Dan sepanjang menghabiskan waktu itu, Romain tidak terlihat seperti biasanya yang suka bermain-main atau menggodaku, tetapi dia terlihat serius kali ini tidak seperti biasanya. Kami sesekali saling melirik kearah satu dengan lainnya, dan tatapan-tatapan yang saling kami lontarkan itu sangatlah dalam dan penuh dengan perasaan.

"Syaya syenang syekali karena kamu masyih berada disyini bersyamaku Mei" ujar Romain tiba-tiba memecahkan kesunyian. "Ya...karena kamu memberiku Mawar Merah ketika Rose Ceremony berlangsung, dan sesuai kesepakatanku ketika mengikuti acara ini dengan Baby, sebelum aku mendapat Mawar Kuning darimu, aku belum boleh pergi dari acara ini kecuali ada alasan yang sangat mendesak sekali. Tapi bagaimana dengan Marianne wanita yang kau hamili itu?" tanyaku padanya. "Tadi syaya syudah mencoba berbicara pada papaku, papa bilang kalau dia syudah mengatasyi hal tersebut, karena dia tidak mau kasyus itu mencoreng nama baik Beliau. Jadi dia syudah mengutus orang lain untuk menyelidiki kasyus tersyebut dan ternyata Marianne hamil dengan pria lain bukan denganku, pria itu tidak mau bertanggung jawab jadinya Marianne berusyaha untuk menipuku agar mau menjadi bapak dari bayi yang bukan darah dagingku" jawab Romain tenang. "Aku tidak tahu apakah aku harus senang atau sedih mendengar hal tersebut, disatu sisi aku lega kalau kamu tidak menghamili wanita itu, disisi lain aku sedih dengan Marianne dengan apa yang akan terjadi padanya nanti" aku menghela napas lega. "Mei...kamu adalah gadis pertama yang kutemui yang tidak hanya cantik fisyiknya syaja tetapi cantik hatinya juga" Romain berkata hal tersebut sambil menatap kedua mataku dengan kedua matanya yang tajam dan memikat itu, aku jadi tersipu malu dibuatnya. 

"Mei, syudikah kamu untuk dilukis olehku. Aku ingin mengabadikan dirimu syebagai kenangan dikemudian hari, kalau gadis ini adalah gadis yang telah merebut perhatianku syelama Bachelor of Bali dan kamu benar-benar berbeda dengan gadis manapun yang pernah kutemui syebelumnya. Syaya tahu kamu ini orangnya emosian, pemarah, tapi syaya menyukai syemua syifatmu itu" Romain menatap kedua mata Meilani lebih dalam lagi, tidak ada ekspresi nakal dan jahil seperti biasanya di wajahnya, melainkan ekspresi serius ketika dia mengatakan semua itu kepada Meilani. Apa yang membuat Romain berubah drastis seperti itu? apakah ketika dirinya memutuskan untuk keluar dari acara ini, sehingga hal itu mengubah sesuatu dalam diri Romain dan dia sadar kalau dia tidak mau diriku pergi dari acara ini? pertanyaan tersebut terus berkecamuk dalam benak Mei, tapi dia enggan untuk menanyakan hal tersebut pada Romain. "Ya Rommie...aku bersedia dilukis olehmu, by the way, aku baru tahu kalau kamu orangnya bisa melukis" senyum Mei berusaha mencairkan suasana, "Banyak hal akan diriku yang kamu belum ketahui gadis manisku, tapi tenang syaja, syaya akan memberikan kesyempatan kepadamu untuk mengenalku lebih jauh. Lagipula, papaku berharap agar syaya kelak yang meneruskan bisnis Multimedia-nya di Perancis, jadi tentu syaja syaya harus mengerti dan menguasyai syegala hal mengenai Syeni dan Disyain bukan...." Romain tersenyum sembari mengedipkan sebelah matanya kepada Mei. 

Itu pertama kalinya Mei melihat senyuman di wajah Romain selama mereka menghabiskan waktu bersama sabtu itu, dan dia tak ingin menghilangkan senyuman itu dari wajah Romain, oleh sebab itu Mei pun segera mencari lokasi yang pas untuk dia berpose sementara Romain pergi untuk mencari perlengkapan melukis. Beberapa saat kemudian, Mei sudah berpose sambil memegang sebuah pohon kelapa sembari meletakkan sebelah tangannya diatas batu sementara Romain terus melukisnya dengan serius. Belum pernah Mei melihat ekspresi seserius ini di wajah Romain seperti dia bertekad dengan teguh untuk membuat lukisan itu sesempurna mungkin. Dan selama dilukis oleh Romain, detak jantung Mei selalu berdetak dengan kencangnya tatkala Romain melayangkan pandangan kearahnya. "This guy really takes my breath away...." pikir Mei dalam hatinya.

Setelah beberapa saat kemudian, lukisan itu pun selesai. Ketika Mei diperlihatkan lukisan tersebut, kedua mata Mei sampai berkaca-kaca karena tidak menyangka melihat lukisan yang begitu indahnya. "Do you like it?" tanya Romain, "Yes...Rommie, absolutely!" Mei segera memeluk Rommie dengan erat sebagai ucapan terima kasihnya. Saat itulah Mei merasakan belaian tangan Romain dipunggungnya yang begitu lembut dan romantis sampai bulu kuduknya berdiri semua. Pelukan Romain terasa begitu hangat bagi Meilani, dan dia merasa nyaman berada dalam pelukan pria tersebut. "Mei, vous vraiment prendre ma couper le souffle" pikir Romain ketika dia memeluk Mei lebih erat lagi seakan enggan melepas gadis itu dari dekapannya. Selama beberapa saat mereka berpelukan sampai Mei mendengar perut Romain yang sudah "bernyanyi ria" sampai mereka berdua tertawa terbahak-bahak dan memutuskan untuk mencari makan bersama.......




Hari minggunya, Romain mengajakku untuk pergi menghabiskan waktu berdua saja di akhir pekan. Romain mengajakku untuk melihat-lihat setiap pelosok dari Denpasar yang sangat menarik baginya, dan dia ingin berbagi hal itu denganku. Setelah berkeliling cukup lama, kami pun bercakap-cakap mengenai banyak hal seperti hobi dan lainnya. Dan ternyata kita memiliki hobi yang sama yaitu menonton film. 

Tiba-tiba Romain bertanya padaku apakah ada adegan dalam sebuah film yang sangat berkesan bagiku dan membuat aku ingin melakukannya juga di kehidupan nyata. Aku menjawab dengan spontan kalau Titanic adalah film Drama terfavoritku dan aku ingin seperti Rose dan Jack ketika melakukan adegan "I'm flying" diatas Titanic itu. "Come....." Romain tiba-tiba tersenyum kecil dan memintaku untuk ikut dengannya. Ketika kutanya dia mau membawaku kemana, dia hanya tersenyum saja dan ingin membuat diriku tetap menjadi penasaran sepanjang perjalanan menuju tempat yang dituju.

Aku sangat terkejut dan bukan main senangnya tatkala kita sampai disebuah kerangka kapal. "Rommie, is this like what I think it is....?" mataku sudah berbinar-binar saking senangnya. "Oh you bet it is!" Rommie tersenyum lebar ketika membawaku ke atas kapal dengan pemandanan laut segera menyapa kami dengan indahnya. Angin yang berhembus diatas sana benar-benar menenangkan jiwa. 

"Mei, syekarang syaya ingin kamu menutup kedua matamu dan rentangkan kedua tanganmu kesyamping" bisik Romain ditelingaku. "A...aku takut!" seruku gugup begitu menoleh kebawah dan melihat betapa tingginya kapal tersebut, tiba-tiba lututku segera bergetar hebat saking ngerinya. "Sst...ada syaya disyini yang akan syelalu menjagamu" bisiknya dengan romantis. Maka dengan takut-takut aku membentangkan kedua tanganku kesamping dengan dibantu olehnya sembari menutup kedua mataku erat-erat saking takutnya. "Now open your eyes" bisiknya, kubuka kedua mataku perlahan-lahan dan perasaan yang kurasakan saat itu benar-benar MENAKJUBKAN!!!

"I'm flying....Rommie!!!" ujarku sembari menatap pemandangan didepanku, seluruh bulu kuduk ditubuhku berdiri semua ketika kurasakan sensasi yang sangat hebat ketika itu. "What if I fall?" ujarku kepadanya, "Mei whenever you fall, I'm gonna be the wings that will fly you up till the end of time....." bisiknya....dan gadis mana sich yang tidak luluh ketika mendengar bisikan romantis seperti itu, hal itu sampai membuat lututku lemas dan yang kusadari berikutnya adalah jeritanku sendiri ketika aku terjerambap kedepan jatuh dari atas kapal itu. Tapi Romain dengan sigapnya segera menahan tubuhku dan segera merangkulku dengan kedua lengannya yang kuat dan berotot. "Rommie...you saved me again?" ujarku padanya, jantungku masih berdegup dengan kencangnya, tidak tahu apa karena peristiwa yang baru saja terjadi atau karena berada didekatnya. "I've told you Mei, I'm not gonna let you fall whenever you near me!" ucapnya. Dan disaat itulah, kusadari kalau Romain adalah pria yang tepat untukku!




Sore itu, kami berdua hanya menghabiskan waktu berdua di Pantai Kuta Bali, piknik berdua sambil menikmati indahnya pemandangan sunset di Kuta Beach tersebut. Tidak ada yang berbicara sepatah katapun, kami berdua hanya menikmati saat-saat yang indah itu dalam keheningan. Aku menyandarkan badanku pada dadanya yang bidang sementara Romain terus menatap kearah indahnya mentari senja.

Jika ada istilah 'waktu serasa berhenti dan dunia serasa milik berdua' itulah kata-kata yang tepat untuk mendeskripsikan saat-saat tersebut. Kami hanya duduk dalam keheningan dan keromantisan tersebut sampai mentari senja sudah benar-benar tenggelam di ufuk barat, lalu kami memutuskan untuk kembali ke hotel dimana semua DRAMA akan segera terjadi!!!




Kami berdua berjalan sembari bergandengan tangan ketika memasuki hotel tempat keluarga kami menginap, ya setelah kedatangan keluarga kami, aku dipindahkan ke hotel yang berbeda supaya aku bisa tinggal bersama keluargaku. Dan semenjak saat itu pula, aku sudah tidak pernah melihat Rara lagi.

Tiba-tiba kami dikejutkan oleh Mr. Farouel yang ternyata sudah menunggu kami di ruang tamu depan kamar hotel kita masing-masing. "Papa?! que vous attendiez ici?" tanya Romain. Tapi Mr. Farouel malah diam saja dan bukannya tersenyum, Beliau malah menatap kami berdua dengan tatapan galak. "Je suis tellement déçu de vous fils! Mon entreprise n'est pas stable en ce moment. Et c'est à cause de vous! et tout ce que vous êtes en train de faire est à ce jour autour de quelques poussins!" teriak Mr. Farouel dengan lantangnya. "Papa, ce que je suis en train de faire est de trouver une fille que j'aime vraiment ...." Romain mencoba menjelaskan yang sebenarnya pada papanya. "Je mets beaucoup d'espoir en vous, et vous briser tous mes espoirs en morceaux, fils!" ujar Mr. Farouel sebelum dia segera berlalu menuju kamar hotelnya. Setelah pembicaraan itu, Romain terlihat sedih sekali dan muram. Dia hanya duduk terdiam disana setelah mendengar perkataan papanya itu. Aku menjadi simpati, maka kutemani dia disana selama beberapa saat sembari meletakkan daguku diatas bahunya.




Setelah beberapa saat, Romain menoleh padaku dan membelai pipiku, "Syaya rasya kamu syebaiknya beristirahat syaja Mei, kamu pasti capek syeharian jalan-jalan denganku" ujar Romain, aku mengangguk manja lalu berdiri dari kursi disusul oleh Romain. Baru saja kami berdiri, tiba-tiba Michael entah muncul darimana sudah berada didepan kami dan segera memarahi Romain betapa dia adalah seorang Playboy dan pasti ini akal-akalannya Romain untuk mengikuti acara Bachelor of Bali yang penuh dengan gadis-gadis cantik agar dia bisa berasyik-masyuk dengan gadis-gadis tersebut demi kesenangan pribadinya.

Aku berusaha keras menahan Michael yang emosinya meledak-ledak karena ingin menghajar Romain. Dilain pihak, Romain diam saja tidak membalas tantangan yang dilontarkan oleh Michael karena dirinya tahu, tidak ada gunanya bagi dirinya untuk melawan Michael, karena dia tahu persis kalau Michael itu hanyalah seorang kakak yang sangat protektif terhadap adiknya dan tidak ingin adiknya Mei itu terluka karena dirinya.

"Look Michael right? I really...really like your sister, and I assure you that my feelings toward her are real!" ujar Romain. "Sorry but I don't believe you! you're a player who likes to date a lot of women, and how can I be so sure that my sister is not one of your victims?!" teriak Michael dengan marah sambil berusaha menerjang Romain lagi tapi Mei terus menahannya. "哥, 他不是那种人. 他是非常客气的给我. 我真的很喜欢他!" Mei mengatakan perasaan yang dirasakannya pada kakaknya itu. "美, 他可能会欺骗你, 他是一个花花公子" ujar Michael tapi dia jadi tidak tega ketika melihat muka Mei yang sudah memelas dan sedih seperti itu. "FINE!!! but if I know that you hurt my little sister...I'm gonna make sure you feel sorry for that!!! mark my words!!!" teriak Michael kearah Romain. "Mei, sekarang bersiap-siaplah, ada makan malam bersama sebentar lagi" Michael berkata pada Meilani sebelum berlalu. 

"Rommie, tolong maafkan kakakku. Dia memang sangat protektif sekali terhadapku sedari kecil" ujar Mei sedih, karena dia berharap Michael lah orang pertama yang akan menerima Romain dalam keluarganya. "It's okay, syaya mengerti kog. I wish I had that kind of relationship like you two have with my sister Julia......" ujar Romain lirih, Meilani berusaha mencari tahu apa yang dimaksud dengan Romain dengan perkataannya itu, tapi Romain diam saja, sebelum mereka akhirnya kembali ke kamar mereka masing-masing dan bersiap sedia untuk makan malam bersama antar 2 keluarga.




Suasana ketika makan malam sangatlah sunyi dan penuh dengan ketegangan. Aku belum berbicara lagi dengan mamaku semenjak 2 hari yang lalu ketika mereka pertama kali sampai. Aku juga bisa merasakan getaran-getaran tidak senang dari Mr. Farouel dan Julia terhadapku! Hanya Mrs. Farouel yang sesekali tersenyum kearahku. Tampang Romain juga tidak kalah hebat cemberutnya, dia hanya tersenyum simpul ketika aku tersenyum kepadanya, dari ekspresinya aku tahu kalau hal terbaik adalah diam di saat-saat seperti ini. Suasana makan malam itu benar-benar sunyi senyap, hanya bunyi dentingan sendok dan garpu terhadap piring saja yang terdengar, sampai akhirnya papaku yang biasanya suka melucu dirumah tidak tahan lagi dan memecahkan keheningan yang ada.......!!!

"Wah hebat juga ya ide acara ini untuk mempertemukan 2 keluarga seperti ini, jadinya kita sudah bisa membiasakan diri dulu sebelum berbesanan nantinya" senyum ramah Mr. Kumala diwajahnya yang lucu. "Pa! Mei itu belum tentu menikah dengan pria playboy itu!" ujar Mrs. Kumala ketus tiba-tiba. "Siapa yang kamu bilang dengan anak playboy? kalau anak saya playboy? lalu anak kamu apa karena mau diplayboy-in di acara ini!" Mrs. Farouel yang biasanya diam tiba-tiba segera bersuara karena tidak sudi anak kesayangannya Romain dijelek-jelekkan. Dan perang antar 2 keluarga itu pun PECAH!!!

"Tuh kan apa kubilang, kamu harusnya tidak mengikuti acara ini Mei! Pria ini tidak pantas untukmu!!!" ujar Michael. "Tapi ko, Rommie tidak seperti itu!!!" bela Meilani. "Tidak seperti itu?! kamu pasti sudah dibuayai olehnya!" ujar Mrs. Kumala tiba-tiba! "Enak saja anak saya dibilang buaya, dia itu MANUSIA tau!" Mrs. Farouel tersinggung. "Ma, biarin aja deh, Romain kan emang seperti yang mereka bilang...dia itu tidak pantas menjadi pewaris papa di perusahaan! aku yang pantas!" ujar Julia ketus menatap tajam ke arah Romain. "Julia! cukup dengan syemua hal itu! Syudah berapa kali kubilang padamu, kalau kamu menginginkan perusyahaan papa, silakan ambil! kamu kira untuk apa syaya syampai jauh-jauh pergi ke Bali ini, karena syaya tidak mau bertengkar denganmu terus mengenai syiapa yang pantas menjadi pewaris papa dan syapa yang tidak berhak!" ujar Romain yang tiba-tiba berteriak dengan keras karena emosinya sudah tidak bisa ditahan lagi. "Tuh kan Mei! kamu sudah liat pria yang kamu bela-bela itu...dia tak lain adalah seseorang yang hanya bisa berteriak pada adik perempuannya sendiri!" ujar Mrs. Kumala. "Nyonya....maaf ya tapi bukan cuma anak saya saja yang memiliki kelemahan, kamu kira anak anda bagaimana? memakai baju-baju terbuka seperti itu dihadapan jutaan pemirsa, apakah itu yang diajarkan dirumah anda, untuk memamerkan asset yang dimiliki biar dilihat khalayak ramai?!" ujar Mr. Farouel tiba-tiba dengan sangat menyindir! "APA?! berani-beraninya kamu mengatai anakku seperti itu! Dasar kamu orang tidak tahu aturan, pantas saja usahamu sekarang dalam masalah kalau kamu saja tidak becus mengurus rumah tanggamu sendiri!" teriak Mrs. Kumala dan GEMPARLAH meja makan tersebut, setiap orang di meja tersebut saling berteriak satu sama lainnya. Hanya Mr. Kumala yang duduk diam dengan tenang sampai geleng-geleng kepala melihat semua orang saling berlomba siapa yang memiliki suara paling kencang malam itu!!!

"DIAAAAAAAAMMMMMM!!!!" teriak Romain yang sudah tidak tahan, tapi Mr. Farouel segera memarahi Romain untuk tidak ikut campur dalam masalah ini dan kedua keluarga itu saling memaki lagi tanpa hentinya, Michael dan Julia pun tak kalah heboh ikut menyumbang suara dalam pertengkaran itu. Sedangkan Mei hanya terbengong-bengong melihat keluarga Farouel dan keluarganya sendiri....selama ini mamanya Mrs. Kumala selalu menang dalam semua perdebatan dalam keluarga, tapi malam ini Mrs. Kumala mendapat saingan berat dari Mr. Farouel yang tidak kalah brutal dan gaharnya dalam berteriak!!!

Tiba-tiba saja Mei merasa tangannya ditarik oleh Romain yang sudah tidak tahan untuk pergi dari tempat itu. "ROMAIN...KEMBALI KESINI!!!" teriak papanya dengan marah ketika Romain tetap cuek menarik tangan Meilani yang hanya tersenyum karena dia tidak pernah mengira, kalau kedua keluarga mereka akan "MENYATU" seperti ini!




Romain membawaku keatas gedung hotel tersebut. Malam itu terasa dingin apalagi dengan gaun yang kukenakan. "Maaf atas kejadian tadi Mei, akhirnya kamu lihat kan syeperti apa keluargaku. Papaku terus mendesyakku untuk melanjutkan bisnisnya, mamaku terus mendesyakku untuk menikah dengan gadis-gadis yang tidak syaya syukai. Dan adikku Julia....dia itu syangat membenciku dan menganggapku syebagai syaingannya dalam mendapatkan harta warisyan dari papa...keluargaku benar-benar KACAU Mei....syaya bahkan tidak tahu lagi harus bagaimana untuk menghadapi keluargaku lagi!" ujar Romain frustasi.

Mendengar pengakuannya tersebut, aku semakin simpati dengannya, ternyata setiap keluarga itu punya masalah mereka masing-masing. Aku selalu menganggap kalau keluargaku sangatlah parah dengan punya mama seperti mamaku...tapi punya adik seperti Julia ternyata jauh lebih buruk dari yang pernah aku bayangkan, aku sekarang sangat bersyukur bisa memiliki seorang kakak seperti Michael yang selalu melindungi dan menyayangiku.

"Rommie...tidak pernahkah dalam kehidupanmu kamu mencintai seorang wanita sebelumnya sehingga kamu selalu menolak semua wanita yang selalu dijodohkan oleh mamamu? lihat tampangmu....dengan tampangmu saja kamu sudah bisa memikat gadis manapun. Tidak pernahkah ada gadis yang jatuh hati padamu?" pertanyaan itu tiba-tiba meluncur saja dari bibirku tanpa kusadari. Romain menatapku lekat-lekat sebelum akhirnya menjawab "Ya....pernah ada seorang gadis Indonesia yang membuatku tergila-gila padanya. Kurasa dia adalah cinta pertamaku dan namanya adalah Monica Wijaya!" nama itu benar-benar seakan-akan bagai GELEDEK di siang bolong bagi Meilani, karena akhirnya dia tahu siapa itu Monica....wanita yang disebut namanya waktu Rose Ceremony, dan lebih terkejutnya lagi, Mei MENGENAL siapa itu Monica Wijaya karena Monica adalah TEMAN BAIKNYA!!!

"A...apa yang terjadi dengannya? mak...maksudku apa yang terjadi dengan Monica?" tanya Meilani dengan gugupnya. "Dia...dia meninggalkanku dan menikah dengan pria lain!!! kamu lihat kan? tampang bukanlah segala-galanya....ternyata gadis yang kucintai itu lebih memilih untuk menikah dengan pria yang lebih berduit....." ujar Romain, tiba-tiba kepala Meilani menjadi pusing dan perutnya terasa mual....karena dia teringat dengan pembicaraan penting yang dilakukannya dengan Monica, karena Meilani lah orang yang mengatakan kepada Monica UNTUK TIDAK MENIKAH dengan Romain!!!

Dada Meilani tiba-tiba terasa sangat sesak karena dia teringat malam ketika sahabat karibnya Monica curhat kepadanya mengenai 2 pria yang dia sukai pada saat yang bersamaan. Satunya adalah seorang bad boy yang suka hura-hura dan seperti tidak punya masa depan, sedangkan yang satunya lagi adalah seorang good boy yang sangat pintar, rajin dan bertolak belakang dari pria yang satunya lagi. Sang bad boy itu masih belum mapan secara finansial dan Monica takut kalau segala kebutuhan mewahnya tidak akan terpenuhi, sedangkan good boy sudah bekerja dan mapan secara finansial. Dan sekarang Monica bingung siapakah yang harus dipilihnya, sang Bad Boy atau sang Good Boy yang telah meminangnya...karena pada saat itu Monica berkencan dengan 2 PRIA SEKALIGUS!!!

Dan Mei ingat betul dengan perkataanya pada Monica malam itu, "Mon, cewek pada dasarnya suka bersenang-senang dengan bad boy karena mereka itu lebih fun untuk dipacari....tapi pada akhirnya mereka akan menikahi seorang Good Boy karena Good Boy itu lebih bisa dipercaya dalam hal hubungan jangka panjang!" dan saat itu juga Meilani baru menyadari...kalau Bad Boy yang dibicarakan Monica saat itu adalah ROMAIN dan dialah yang membuat Romain kehilangan cinta pertamanya!!! APA YANG AKAN DILAKUKAN ROMAIN KALAU DIA SAMPAI TAHU MENGENAI HAL INI ?!!!

"Mei...? Mei..... ?" Romain tiba-tiba kaget dengan Meilani yang melamun. "Oh maaf a...aku......." Meilani jadi tidak bisa berkata apa-apa. "Mei...apalah gunanya aku hidup jika hidupku syeperti ini?! kehidupan cintaku kacau! kehidupan keluargaku juga kacau!!! Aku ini adalah pria yang tidak memiliki masya depan!!! yang bisya kulakukan hanyalah hura-hura, clubbing dan kencan dengan banyak wanita!!! jika seperti ini lebih baik aku MATI SAJA!!!" teriak Romain yang malam itu benar-benar frustasi ketika dia segera mendekati pinggir gedung, merentangkan kedua tangannya lebar-lebar kesamping dan ingin lompat dari atas gedung itu!

"Rommie!!! apa yang kamu lakukan!!!? JANGAN BERTINDAK BODOH!!!" teriak Meilani ketakutan ketika dia berusaha keras menarik tubuh Romain dan mencegahnya untuk melakukan tindakan bodoh! "Katakan Mei...beri syaya syatu alasyan mengapa syaya harus hidup?!" teriak Romain putus asa. "I...I....CARE FOR YOU ROMMIE!!! Isn't that enough reason for you to live?!" teriak Meilani sambil menangis ketika dia meneriakkan kata-kata tersebut! "What did you say?" tanya Romain yang tidak menyangka akan mendengar hal tersebut dari bibir Mei. "Don't make me say it again Rommie....." tangis Meilani yang merasa kalau pipinya yang sudah basah terkena air matanya memerah karena malu. "Say it again Mei...say it! or I'll JUMP!!!!" ancam Rommie. "NO DONT!!! I....I CARE FOR YOU!!!! PLEASE DON'T DO ANYTHING STUPID!!!" teriak Meilani sambil menangis ketika tiba-tiba Romain berbalik dan memeluknya dengan erat sampai Meilani kesulitan untuk bernapas. "Thank you Mei.....thank you....." ucap Romain sambil terus memeluk Mei dengan erat diatas gedung tersebut.




Setelah berpelukan cukup lama, aku dan Romain pun memutuskan untuk kembali ke kamar hotel kita, karena kita berasumsi kalau malam sudah larut dan orang-orang pastinya sudah tidur. Tapi ketika aku tiba di ruang tamu depan kamar hotelku, ternyata kakakku Michael sudah menunggu disana.

"Mei...apa-apaan kamu pergi begitu saja dari ruang makan bersama playboy itu, apa kamu tidak mendengar mengenai apa yang kita debatkan tadi itu....?! Dan apa kamu tahu kalau mantanmu Wilson terus menelepon kerumah mencarimu begitu dia melihatmu bersama Romain di TV, dan dia berkata padaku bahwa dia INGIN KEMBALI padamu. Nah saya lebih setuju kalau kamu bersama Wilson ketimbang bersama Romain!" marah Michael pada adik perempuannya itu. "Ko...please jangan memarahiku lagi...Koko adalah orang terakhir yang kuharapkan untuk memarahiku saat ini dan orang pertama yang kuharapkan untuk mendukung hubunganku dengan Rommie, karena malam ini aku baru mengetahui kalau aku telah melakukan suatu kesalahan yang besar dengan menyuruh Monica untuk tidak menikahi Rommie!" ujar Meilani sedih.

"Monica? Monica Wijaya teman baikmu yang slutty itu?" tanya Michael heran, Meilani mengangguk pelan. "Apa hubungannya dia dengan semua ini?!" tanya Michael heran. "Ter...ternyata Monica adalah CINTA PERTAMA Rommie....dan aku adalah orang yang mengatakan pada Monica untuk tidak menikah dengan Rommie tetapi menikah dengan suaminya sekarang Larry!" ujar Meilani yang benar-benar merasa bersalah. Saat itulah Rommie yang diam-diam menguping tanpa sengaja pembicaraan Michael dan Meilani karena ingin mengucapkan selamat malam kepada Meilani MENDENGAR SEMUA ITU!!! Saking kagetnya, Rommie sampai membentur daun pintu dibelakangnya, dan hal itu membuat Michael dan Meilani menoleh kearahnya.

"Ro...Rommie......" Meilani pucat bukan main mengetahui Romain berada disitu dan mungkin mengetahui semua yang dia bicarakan dengan kakaknya Michael. "Mei....HOW COULD YOU?!!! ternyata syelama ini syemua itu disyebabkan olehmu?!" tuding Romain dengan penuh amarah. "Rommie please....I can explain this...." pinta Meilani sembari terisak-isak. "DON'T......YOU EVER TALK TO ME AGAIN!!!" teriak Rommie ketika melayangkan jari telunjuk ke arah Mei lalu segera pergi masuk ke kamarnya dan membanting daun pintu kamar hotelnya dengan keras. "天啊...怎么办...?!" tangis Meilani panik ketika dia memeluk kakaknya Michael dengan erat. Apapun yang terjadi, dia harus berusaha untuk membicarakan hal ini dengan Romain besok.





Keesokkan paginya, Mei sudah bangun sejak awal dan mencoba untuk menjelaskan mengenai Monica kepada Romain, tapi setelah menunggu beberapa saat di depan kamarnya, Romain tidak kelihatan juga. Saat itulah Mei melihat Mrs. Farouel dan menanyakan perihal keberadaan Romain. Mrs. Farouel berkata pada Mei bahwa Romain sudah pergi keluar semenjak tadi pagi. Mei semakin resah mendengar hal tersebut, karena dia takut Romain akan melakukan tindakan bodoh seperti yang coba dilakukannya semalam. Oleh sebab itu dia memutuskan untuk segera pergi mencari Romain.

Setelah mencari Romain cukup lama, Meilani akhirnya mendapati Romain tengah berada di dekat pantai. Ketika dia mendekati Romain, Meilani terkejut melihat Michael yang terlihat mesra dengan Julia ditepi pantai. Sepertinya mereka berdua menjadi dekat dalam beberapa hari belakangan ini. Julia sangat senang melihat Michael tidak menyukai Romain, karena dia sangat tidak menyukai kakaknya, yang ada di pikiran Julia hanyalah uang...uang...dan uang, dan dia tidak sudi harus berbagi harta warisan dengan kakaknya itu! Oleh sebab itu Julia ingin menghancurkan Romain dengan mendekati Michael agar Michael terus menolak hubungan Mei dan Romain. Dia tidak peduli bagaimana dengan perasaan Romain dan Meilani, karena baginya uang adalah segalanya dan dia bersedia untuk melakukan apapun untuk menghancurkan kakaknya itu.

Romain berbalik tatkala dia menyadari kalau ada yang mendekatinya. "Mau apa kamu?!" sergah Romain dengan kasar pada Meilani. "Rommie...please let me explain. Ya, aku memang orang yang menyuruh Monica untuk meninggalkanmu, tapi aku benar-benar tidak tahu tatkala itu kalau kamu benar-benar mencintai Monica....aku hanya menilai dari sisi Monica saja yang menceritakan dirimu...aku tahu kalau aku sangat bersalah dan aku hanya bisa meminta maaf darimu, tapi please Rommie...maafkanlah diriku.....aku....aku benar-benar menyesal dan tak tahu harus berkata apa-apa lagi...." tangis Meilani lirih.

"Then don't say anything anymore! PERGI KAU! ENYAH KAU DARI MUKAKU!!! Syaya tidak syudi melihat tampangmu lagi!!! Kalian wanita syama syaja! Tidak Monica....tidak Julia....dan syekarang KAMU!!! Yang kalian pikirkan cuma UANG...UANG...dan UANG!!! Memang syekarang syaya belum bekerja dan belum mapan....tapi syaya tidak mau menikahi syeorang wanita hanya karena dia mencintai hartaku.....now GO AWAY!!!! You know what? syaya ini syudah lelah dengan syemua yang kulakukan syelama ini untuk melarikan diri...syaya sudah ingin menjalin sebuah hubungan yang serius dengan seorang gadis yang sangat kusayangi dan gadis itu adalah KAMU Mei! Dan lihat apa yang kudapatkan? kamu ternyata orang yang menyebabkan syakit hatiku syelama ini karena ditinggal oleh Monica! Dan syaya bahkan telah memercayakanmu dengan kisyah masya laluku yang tidak pernah syaya ceritakan pada siapapun syelama ini termasyuk kepada mamaku sendiri....karena syaya menganggap kamu adalah gadis yang tepat bagiku...gadis yang telah kutunggu-tunggu syelama ini...tapi ternyata....ternyata......." untuk pertama kalinya Meilani melihat air mata di kedua matanya Romain, Mei tidak bisa berkata apapun karena dia tahu kalau dirinya telah membuat pria tersebut terluka dengan sangat sakitnya atas perbuatannya itu. "Kamu bilang sendiri kan kalau kamu ingin pergi dari acara ini, nah SYILAKAN PERGI!!! Syaya MENYESYAL telah memberikan Mawar Merah kepadamu!!! And now, I WOULD NEVER WANT TO SEE YOU AGAIN!!!!!!!!!" teriak Romain dengan kasar, penuh kemarahan dan sangat menyayat hati!!! Meilani yang mendengar perkataan Romain akhirnya tidak tahan lagi membendung air matanya yang sudah membanjiri kedua pipinya, dia pun segera berlari kembali ke hotel untuk mengemasi barang-barangnya dan pergi dari Bali untuk meninggalkan semuanya ini! Karena dia tidak pernah menyangka semua kenangan manis bersama Rommie sekarang akan ternoda dengan kenangan-kenangan pahit ini, bahkan sebelum mereka menjalin sebuah hubungan yang pasti, mereka sudah bertengkar hebat seperti ini......



Ketika Meilani sedang berkemas-kemas, tiba-tiba sesuatu terlintas dibenaknya. Romain pantas membencinya, dan mungkin tidak akan pernah mau untuk melihatnya lagi, tapi setidaknya dia harus melakukan sesuatu untuk Romain sebelum dia meninggalkan tempat itu, dia harus berbicara dulu dengan orang tua Romain mengenai perasaan Romain selama ini dengan Mr. dan Mrs. Farouel agar kedua orang tua Romain bisa mengetahui apa sebenarnya yang dirasakan oleh putera mereka itu. Maka Mei pun segera mengganti bajunya dan pergi mencari kedua orang tua Romain.

Beruntung bagi Mei, karena Mr. dan Mrs. Farouel sedang berada di ruang tamu didepan kamar hotel mereka, tapi sayangnya Julia ternyata berada disitu juga, sepertinya Julia sudah selesai berkencan dengan Michael. "EH!!! MAU APA KAMU KEMARI?!" Julia segera menyambut Mei dengan kasarnya. Mr. dan Mrs. Farouel pun menoleh kearah Meilani dengan tatapan dingin. "Mau apa kamu kemari? bukankah mamamu tidak suka kalau kamu berhubungan dengan putera kami? kami pun tidak suka kalau putera kami berhubungan denganmu!" ujar Mrs. Farouel dengan nada dingin, tidak ada lagi raut keibuan dan anggun seperti biasanya kali ini. Mr. Farouel hanya diam membisu masih dengan tampang gaharnya itu.

"Tenang saja Mrs. Farouel, Rommie juga sudah tidak mau berhubungan denganku lagi. Aku sudah melakukan kesalahan besar padanya yang tidak bisa dimaafkan olehnya..." ujar Mei sembari berusaha menahan air matanya. "Bagus itu! lalu masih mau apa lagi kamu kesini?!" tanya Julia ketus sembari menyilangkan kedua tangan didepan dadanya dan menatap sinis kearah Meilani. 

"Sebelum aku pergi, ada yang ingin kukatakan pada kalian bagaimana perasaan Romain sebenarnya yang tidak kalian ketahui...." ujar Mei, "Apa maksudmu...?!" Mr. Farouel tiba-tiba angkat bicara. "Ini mengenai sesuatu yang Romain katakan padaku..." Mei baru mau berbicara tapi kalimatnya sudah dipotong oleh Mr. Farouel dengan teriakan "Jangan LANCANG kamu ya anak muda! kamu ini baru kenal puteraku baru beberapa minggu saja! apa yang membuatmu merasa sok kalau kamu jauh lebih mengenal dirinya dari kami?! dia itu sudah bersama kami selama 28 tahun!!!" marah Mr. Farouel, Julia senang ketika Meilani dimarahi.

"Lalu apakah kalian tahu kalau selama ini dia tersiksa ketika bersama kalian? apakah kalian tahu kalau dia pernah disakiti oleh wanita yang dicintainya sehingga selama ini dia selalu menolak semua gadis yang dijodohkan dengannya? apa kalian tahu alasan dia pergi dari rumah ini karena dia tidak mau bertengkar dengan adiknya Julia soal siapa yang paling berhak mendapat warisan keluarga Farouel? dan mungkin masih banyak lagi hal mengenai Romain yang kalian tidak pernah tahu walau sudah bersama kalian selama 28 tahun?!" tangis Mei tiba-tiba sampai Mr. & Mrs. Farouel terkejut bukan main dengan apa yang barusan dikatakan oleh Mei, itu benar-benar hal yang membukakan mata mereka. Dan ironisnya, hal itu harus mereka ketahui dari orang lain bukan dari anak mereka sendiri. "A...Aku tidak tahu mengenai hal itu?" ujar Mr. Farouel yang terkejut bukan main. "Aku akan segera pergi dari tempat ini, hanya ada satu yang kuminta, agar kalian menjaga baik-baik putera kalian, karena dia adalah seorang Pria yang kesepian, terluka dan seorang pria yang hebat juga dibalik semua topeng yang dikenakannya selama ini. Dan kuharap kalian bisa melihat putera kalian tanpa topeng yang selalu dikenakannya selama ini agar kalian bisa menyadari siapa putera kalian sendiri itu.....permisi!" ujar Mei menangis lalu segera pergi dari tempat itu.

Mr. dan Mrs. Farouel sampai saling menatap satu sama lainnya selama beberapa saat dalam keheningan, "Sayang sekali mereka sudah tidak menjalin hubungan lagi...jika tidak, aku harus mengakui kalau gadis tersebut adalah calon yang paling pantas untuk bersanding dengan putera kita" ujar Mr. Farouel. "Dan jangan lupakan mama dari gadis itu adalah lawan yang tangguh untukmu soal debat!" ujar Mrs. Farouel lalu sepasang suami istri itu malah tersenyum mengingat perdebatan saat di meja makan kemarin malam tersebut. "Kurasa kita harus membicarakan hal ini dengan Mr. dan Mrs. Kumala" ujar Mr. Farouel ketika berdiri dari kursinya, Mrs. Farouel mengangguk dan menggandeng lengan suaminya itu. Julia kaget bukan main melihat hal itu, "Tapi pa......" protes Julia, "DIAM JULIA!!! sudah papa putuskan mulai saat ini, Romain akan menjadi PEWARIS SAH semua bisnis papa di Perancis! dan bila kamu masih mau menikmati harta kekayaan keluarga Farouel, mulai saat ini kamu harus BELAJAR untuk MENGHORMATI kakakmu itu!" ujar Mr. Farouel tegas, sehingga Julia hanya bisa mendongkol sendiri.



Mei sudah siap berangkat dengan koper-kopernya ketika kru BoB mengatakan kalau pihak hotel mau mengadakan pesta besar sebagai perayaan dari akhir acara Bachelor of Bali ini dah Meilani diminta untuk tinggal setidaknya satu malam lagi saja, karena tanggung kalau dia pergi begitu saja tanpa menghadiri pesta tersebut, Mei akhirnya pun mengiyakan untuk menghadiri pesta besar yang diadakan hotel malam itu.

Malam yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba, Romain sudah berjas dengan gantengnya di hall hotel tempat dimana pesta tersebut diadakan. Michael terlihat asyik bercakap-cakap dengan seorang pemuda yang baru muncul di pesta itu, pemuda itu tak lain adalah Wilson Chandra, mantan Meilani yang membuangnya dari atas kapal pesiarnya tempo hari karena tidak mau tidur dengannya. Michael rupanya sudah menelepon Wilson untuk datang ke pesta itu atas hasutan dari Julia agar hubungan Romain dan Meilani semakin hancur.

Dan yang tak disangka-sangka terjadi, muka Romain yang tampak murung malam itu berubah menjadi ekspresi yang penuh dengan keterkejutan tatkala cinta pertamanya Monica Wijaya menampakkan dirinya di pesta itu dengan balutan busana yang sangat seksi dan rambut yang disepuh coklat. "Halo Romain...long time no see....." sapa Monica dengan menggodanya. "Mo...Monica...apa yang kamu lakukan disyini...?" tanya Romain kaget. "Aku menonton acara ini secara LIVE Romain, dan kamu kira aku mau melewatkan malam final ini? no way Rommie....karena malam ini juga aku sudah memutuskan untuk KEMBALI PADAMU!!!" desah Monica sembari meletakkan tangannya diatas bahu Romain, "Jangan memanggilku Rommie!" ujar Romain yang tidak suka dipanggil seperti itu, sepertinya Romain hanya membolehkan Mei untuk memanggilnya seperti itu. "Oh kenapa cemberut seperti itu Rommie...itu kan panggilan kesayangan TEMAN BAIK-ku Mei padamu...tapi tenang saja, malam ini aku akan membuatmu melupakan Mei karena aku sudah membooking sebuah kamar di hotel agar kita bisa menghabiskan malam berdua saja selepas pesta" desah Monica lagi tapi pandangan Romain tiba-tiba teralih pada seorang gadis yang baru tiba dipesta dengan menuruni undakan tangga. Gadis itu mengenakan gaun ungu yang sangat anggun dan terlihat mempesona malam itu, gadis itu tak lain adalah Meilani!

Melihat Meilani tiba, Wilson segera buru-buru berlutut sebelah kaki didasar tangga untuk menjemput mantan pacarnya itu. Mei kaget bukan main melihat Wilson, dia masih membenci pria tersebut, tapi ketika dilihatnya Romain disana dengan tubuhnya DIPELUK oleh Monica dari belakang, Mei pun segera tersenyum kearah Wilson dan menerima tangan Wilson. 

Sepanjang malam, Romain tidak bisa melepas pandangannya kearah Mei walau dia harus mencuri-curi pandang kearah gadis tersebut. Melihat hal itu, Monica tidak senang, maka dia pun segera menghampiri Meilani yang sedang berbicara dengan Wilson. "Hai Willy, bisakah aku berbicara dengan Mei sebentar?" desah Monica, "Tentu saja" ujar Wilson lalu meninggalkan kedua gadis itu berdua. 

"Mon...bagaimana kamu bisa berada disini?" tanya Mei kaget. "Oh harus dong...emangnya aku mau membiarkan kamu MENIKAMKU DARI BELAKANG dengan mencuri Romain dariku! kamu ini yang waktu itu menyuruhku untuk tidak menikahi dia, ternyata kamu mau mencurinya dariku ya!" tuding Monica. "Mon, aku benar-benar tidak tahu kalau pria yang kau bicarakan waktu itu adalah Romain. Lagipula, aku baru bertemu dengan Romain itu beberapa minggu yang lalu, dan aku benar-benar tidak tahu kalau Romain itu adalah mantan pacarmu sampai kemarin. Jika aku tahu kalau dia itu mantan pacarmu, aku tidak akan sudi mengikuti acara ini dari pertama" ujar Meilani. "Bagus kalau begitu, maka mulai sekarang KAMU JAUHI ROMAIN...karena aku akan tidur dengannya malam ini!" ujar Monica. "Apa? bukankah kamu sudah menikah Mon? lalu bagaimana dengan suamimu Larry?" tanya Meilani. "Kamu tahu aku kan...aku adalah tipe wanita yang tidak cukup hanya dengan satu pria dalam hidupku! Larry adalah pria yang sangat baik...dan pernikahanku begitu sempurna. Masalahnya...pernikahanku itu BEGITU SEMPURNA!!! Kami bahkan tidak pernah bertengkar sama sekali, dan aku butuh TANTANGAN dalam kehidupanku atau aku akan mati karena kebosanan nantinya! Oleh sebab itu, maka aku sudah memutuskan untuk menjadikan Romain sebagai TTM ( Teman tapi Mesra )-ku!!!" ujar Monica sembari mengedipkan sebelah matanya. "Mon...kamu harusnya bersyukur sudah memiliki pernikahan yang bahagia dengan Larry, jangan kau rusak hal itu karena pernikahanmu begitu sempurna...apakah kamu tahu banyak wanita diluar sana yang menginginkan pernikahan seperti itu?!" nasehat Mei. "Lalu membiarkanmu merebut Romain dariku? JANGAN MIMPI!!! Romain itu MILIKKU SELAMANYA!!! dia tidak boleh mencintai wanita lain selain diriku!!!" ujar Monica. "Mon, kamu tidak boleh egois seperti itu, kamu harus membiarkan Rommie mengejar kebahagiaannya sendiri juga kalau kamu hanya bisa menawarkan kebahagiaan semu pada dirinya...." ujar Mei. "Aku tak peduli! Yang penting, mulai dari sekarang JAUHI ROMAIN atau kamu akan berurusan denganku!!!" ancam Monica lalu segera mendekati Romain dan sengaja mencium Romain didepan mata Mei, Romain sebenarnya menolak, tapi begitu dia melihat Mei sedang menatap kearah mereka, maka Romain pun sengaja membalas ciuman Monica untuk membuat Meilani semakin sakit hati melihat hal tersebut.



Setelah berlangsung beberapa lama, akhirnya sampai pada acara dansa malam hari itu, untuk merayakan cinta yang bersemi-semi di udara. "Yeah right?" ujar Mei pesimis pada dirinya. Mr. dan Mrs. Farouel sudah menuju lantai dansa terlebih dahulu, disusul Mr. dan Mrs. Kumala, kemudian Julia dengan Michael. Monica pun segera menarik Romain ke lantai dansa juga, Meilani tiba-tiba dikejutkan oleh Wilson yang mengajaknya berdansa, jadinya dia mengiyakan saja. 

Romain merasa heran pada dirinya, dia akhirnya bertemu dengan wanita yang sudah mematahkan hatinya dan wanita itu sekarang berdiri tepat didepannya, berdansa dengannya dan mengatakan kalau dia ingin kembali pada dirinya, tetapi mengapa dirinya malah tidak bisa melepas pandangannya dari Meilani yang tengah berdansa dengan pria lain. Dia sudah bertekad untuk tidak akan pernah mau bertemu dengan Meilani lagi, tapi melihat Meilani di pesta itu, dibenaknya hanya ada Mei...Mei....dan Mei. Dan melihat Meilani berdansa dengan pria lain terutama dengan mantan pacarnya itu, membuat hati Romain semakin tidak karuan saja. 

Meilani yang tengah berdansa dengan Wilson, tiba-tiba merasa tidak nyaman karena Romain terus melihat kearah mereka, terutama kearah dirinya! Dia berusaha untuk tidak membalas tatapannya Romain, tapi setiap kali pandangan mereka bertemu, Meilani merasakan sebuah gejolak dalam dirinya. Tiba-tiba saja bibir Wilson sudah mendekati bibirnya, "Willy mau apa kamu?!" Mei segera menghindar dari ciuman Wilson. "Ayolah Mei, aku tahu kalau kamu masih mencintaiku...kita tidak seharusnya putus, ayo kita kembali pacaran saja" senyum Wilson. 

Melihat Wilson yang berusaha mencium Meilani, api kecemburuan langsung membakar seluruh tubuh Romain, tiba-tiba saja dia melepaskan diri dari Monica dan berjalan kearah Wilson dan Meilani. "Maaf, tapi apakah aku bisa mencuri pasangan dansamu sebentar?" tanya Romain pada Wilson. Wilson menatap Romain dengan tidak senang dan "Tidak! dia itu pasangan dansaku, sana kamu dengan pasangan dansamu saja!" usir Wilson, "Well if that so...." Romain tiba-tiba menarik tangan Meilani untuk mengajaknya berdansa ketika "Kurang ajar!" Wilson segera melayangkan tinju kearah Romain tapi Romain berkelit dengan sigapnya dan balas MENINJU Wilson sampai roboh dilantai dan dalam sekejap saja suasana pesta itu jadi HEBOH dengan pekikan kaget dan ketakutan akan kekacauan yang terjadi!

"Rommie apa yang kamu lakukan?!" Monica tidak percaya kalau dua lelaki itu malah bertengkar demi memperebutkan Meilani bukannya dirinya. Meilani tiba-tiba merasa malu dan tidak bisa menahan semua itu, dia malah langsung menangis. "Mei...apa kamu tak apa-apa?" tanya Romain sembari melingkarkan tangannya ke pinggang Mei. Mr. Kumala tersenyum senang melihat hal itu karena dia merasa ada kemungkinan kalau pasangan muda itu akan berbaikan lagi. "Lepaskan aku!" jerit Mei tiba-tiba lalu lari dari pesta. "Mei tunggu!" Romain segera mengejarnya. "ROMMIE!!!" Monica menjerit histeris karena dia ditinggal di pesta begitu saja oleh Romain.




Meilani terus berlari menembus udara malam yang dingin itu, tapi tidak dipedulikannya, dia terus berlari karena yang diinginkannya hanyalah pergi sejauh-jauhnya dari pesta tersebut. Meilani terus berlari sampai dia tiba ditepi pantai ketika tiba-tiba ada yang menarik lengannya dari belakang, dia menoleh dan kaget melihat Romain yang ternyata mengejarnya.

"Rommie buat apa kamu mengejarku? pergilah bersama Monica karena dia kesini untuk kembali padamu, kenapa kamu terus menggangguku? bukankah kamu yang bilang kalau kamu sudah tidak ingin bertemu dan melihatku lagi? lalu mengapa kamu harus membuat semua ini menjadi begitu su....mmmbbbb!" tangis Mei ketika tiba-tiba Romain menarik dirinya kedalam pelukannya dan membungkam tangisan gadis itu dengan bibirnya. Dan itu merupakan ciuman pertama mereka selama acara ini! 

Selama beberapa saat mereka berciuman, sampai Mei tiba-tiba melepaskan bibirnya dari bibir Romain. "Rommie apa-apan ini...? apa yang kammmmmmppp!!!" Romain sudah membungkam bibirnya lagi untuk kedua kalinya. Meilani melepaskan bibirnya lagi, "Rommie bagaimana dengan Mon...mmmbbbb!!!" untuk ketiga kalinya bibirnya dibungkam oleh Romain dengan ciuman yang sangat menggebu-gebu seakan-akan ciuman itu sudah ditunggu-tunggu oleh Romain selama beberapa minggu belakangan ini. Meilani menjadi semakin panik ketika dia merasakan lidah Romain mulai merambah masuk kedalam mulutnya, dia ingin melepaskan diri tapi tubuhnya hanya membiarkan bibirnya itu menjadi milik Romain malam itu. Mereka berdua berciuman dengan sangat panas dan menggebu-gebunya sampai tiba-tiba Romain menghentikan ciuman tersebut, dan menatap kedua mata Meilani dengan tatapan penuh cinta.

"Mei, papa syudah menceritakan syemua yang telah kau lakukan dengan mengatakan yang syebenarnya pada mereka. Dan aku tidak pernah menyangka kalau kamu sepeduli itu kepadaku untuk melakukan hal tersyebut. Aku juga syudah menerima tawaran papa untuk mulai belajar menekuni bisnis yang dijalani papa syelama ini syetelah acara ini syelesyai, dan syaya juga akan berusyaha untuk menjalin hubungan yang lebih baik lagi dengan adikku Julia...tapi tolong jangan tinggalkan aku syendiri Mei, syaya membutuhkanmu untuk melewati syemuanya itu! Syelama ini bayangan Monica syelalu menghantuiku...tapi syetelah bertemu denganmu....syaya perlahan-lahan bisa menghapus syemua kenangan pahit yang disyebabkan oleh Monica, bahkan ketika Monica muncul malam hari ini, yang kupikirkan dikepalaku hanyalah kau Mei! Kurasya ini jodoh, dan syaya syekarang syangat berterima kasyih karena dulu kamu menasyehati Monica untuk tidak menikahiku....karena jika tidak....maka syaya tidak akan pernah bertemu dan mengenal syeorang Meilani Kumaladewi" ujar Romain dengan mata berkaca-kaca ketika dia mengutarakan isi hatinya.

"Rommie....apakah kamu tahu? selama ini aku selalu memimpikan bahwa ada seorang Pangeran yang akan menyelamatkanku diatas menara dan memintaku untuk menikahinya. Selama ini kukira aku tidak akan pernah bertemu dengan pangeran tersebut, selama ini aku mengira bahwa pangeran itu hanya ada dalam khayalanku saja. Tapi baru sekarang aku menyadari kalau aku telah bertemu dengan pangeran itu! Pangeran itu adalah orang yang menyelamatkanku ketika mantan pacarku membuangku ditengah laut....Pangeran itu adalah orang yang melindungiku ketika ada seekor hiu yang berenang disekelilingku.....Pangeran itu sudah melindungiku ketika ada seorang wartawan dan seorang wanita hamil menyerangku...dan Pangeran itu juga telah menjagaku ketika aku hampir terjatuh dari atas kapal.....apakah kamu tahu? kalau Pangeran tersebut adalah KAMU!!!" tangis Meilani ketika membelai pipi Romain.

"Mei....do you love me? 'cause 我喜欢你!" ucap Romain, Mei kaget dan tersenyum bahagia mendengar kata mandarin pertama yang didengarnya dari Romain dan itu adalah 3 kata yang sangat indah. "Yes...je t'aime trop" Meilani membalas dengan 3 kata Perancis pertamanya juga. Baik Romain dan Meilani tersenyum bahagia sebelum mereka berciuman lagi dengan penuh cinta dibawah langit malam yang sangat romantis.


ps : bagaimana kelanjutan kisah Meilani dan Romain? jawabannya hanya di the Final Rose Ceremony

ps : Meilani won the contest and won Romain's heart too in the end, and they are now happily married.


THE END

Tuesday, January 12, 2010

Creature Feature - Last Part

CREATURE FEATURE

= LAST PART =





It's HALLOWEEN!!! the day that we Succubus always looking forward to, since it would be the night where we hunt together and share our victims together! But why don't I feel the spirit of Halloween today? I have decorated our cave with skeletons of the men we've killed, but still I'm not feeling happy. My body is too weak cause I've been man-fasting for the whole week now ever since I met that guy....yes, Russel is the name of that guy and I just couldn't get him out of my mind. Even though his face is different, but he reminded me of the peasant I used to love back then when I was still a young girl with love, with hope and with future.

Last week, when I captured Russel to dance in the cemetery with me and my friends there, I just couldn't kill him...am I falling in love with him? but how come a Succubus like me could feel love? a Succubus like me could only know to feel lust and passion but not love! And he...he even wanted to get into deeper relationship with me? I...I just couldn't do that, I couldn't draw his life energy out of him. So one day, I told him who I really was by showing him my Succubus form. As I expected he was really shocked when he learned the truth about me, I even told him everything about me, from what I do for a living, where do I live and what I was about to do to him back there at the cemetery. And it's been a week now since my confession, I didn't hear anything from him and I didn't even want to stalk him anymore and it's gonna make things worse....oh what is happening to me? is it the end for me just because I fall in love to a human male???



Russel hid the gun beneath his trousers as he got dressed. For the whole week, he couldn't get Deborah's image out of his mind. He didn't care whether it's because of love or her dark charm, but he knew one thing for sure, he needed to find Deborah wherever she is. Deborah told him about the cave where she and her succubus friends lived, so as a precaution, he decided to bring the gun with him just in case.

A couple of hours later, Russel finally arrived at the weird looking cave. He was kinda scared actually, but the thought that he could meet with Deborah pump his adrenaline inside his body. When he entered the cave finally, he's suddenly surrounded by three beautiful yet dangerous Succubus.

"Well....well...well...look what we've got here...a Handsome Sssstranger, hmmm...yummmy!!!" a black-haired blue Succubus hissed.

"Ehmm...excuse me, but is it true that Deborah lives here?" Russel tried to stay calm but he could sense fear in his own voice.

"And who could you be handssssssome?" a blonde pink Succubus hissed.

"I...I'm Russel" Russel answered.

"Oh ssso you're the man who made Deborah lost her appetite to hunt together with ussss....now I could ssssee why ssshe's so deeply in love with you...." a brunette yellow Succubus hissed while admiring Russel's body.

"And Russsssel right? how about we give an offer that you couldn't refusssssssse?" the blue succubus asked.

"And what would it be?" Russel asked shyly.

"You forget about the ugly Deborah, and in return you could 'play' with usssssssss" the pink succubus hissed seductively.

"True...my name is Aurell, and if you're an odipus complex, mama could give you a ride you won't forget...." Aurell ( yellow succubus ) hissed.

"Or...if you're into sssschool girl, then Candy is your girl since I'm the cutest one here......" Candy ( pink succubus ) hissed with her innocent voice.

"And if you like to be dominated, then Madam Belinda issss ready to punish you my sssslave!" Belinda ( blue succubus ) hissed while licking her lips.

"Thank you Ladies...but I think I'll pass, I'm only looking for Deborah here...." Russel refused the offer kindly.

"WHAT?!!! HOW DARE YOU REJECTING USSSSSSS? do you know that you would be the firssssst guy to ever have the gut to reject usssss!!!" Belinda hissed with anger now.

"That is why, he's the man that I won't give to the ones like you girls!" Deborah showed up suddenly. A glimpse of happiness can be seen from Russel's eyes when he spotted the woman he's been longing for....


"Oh Deborah, don't be like that, we always sssshare our prey right? bessssides it's Halloween Night, and I ssssay how about we sssssshare him together!!!" Aurell hissed and still couldn't take her eyes off Russel.

"No way girls!!! Russel what are you doing here? you could get yourself killed by just being here you know?!" Deborah asked even though she's so happy deep down inside.

"Deborah I've had a lot of thinking since our last meeting, and I gotta say, that I don't care whether you are a Succubus or not, all I know that I want to spend the rest of my life with you even though I must die in order just to be by your side. You could suck me dry to death or you could do anything to me...I don't care!!! I just know that you're gonna be the love of my life from the moment you captured me and brought me to the cemetery!" Russel who was blinded by love confessed his true feelings.

"Ooohhh ssssso ssssssweet which makesss him officialy our MAIN DISH for tonight!!!!" Belinda grinned wickedly.

"No girls....stay away from him or....." Deborah now stood between Russel and those 3 succubuses.

"Or what....??? do you think we don't know that you're sssso weak right now from all your man-fasting crap, and with the three of usssss, I'm sure we could just take you just like that!!!" Candy said with her not-so-innocent voice anymore.

"RUSSEL....RUNNNNNN!!!!!!!" Deborah took Russel's hand and they ran away from the cave!



"Ladiessss...let'sss play a GAME! Whoever getsss them firsssst, sssshe could get her firssssst turn on sssssucking the energy out of him....so let'sss get the party SSSSSTARTED!!!" Belinda hissed as the three bitchy succubus flew out of the cave to hunt for both Deborah and Russel.

As Deborah and Russel were running through the woods, Russel couldn't help but notice that his lover isn't looking so well, so he told her to stop and "Deborah are you ok? is it true that you're doing a man-fast or something?" Russel asked with concern. Deborah nodded weakly. "Then...just suck my energy Deborah....suck it!" Russel offered himself. "No...Russel, that's one thing that I would never do to you....let's go before they arrive here" Deborah said as she pulled Russel's hand to run again when "HHHHHIIIIIIISSSSSSSS!!!!" Belinda landed in front of them with hungry expression on her face while "Gotcha handsome!!!" Candy landed her claws on Russel's shoulders!!!




"Get your hands off him b*tch!!!" Deborah clawed Candy's face, she knew Candy is the dandiest among them, so when it comes to fight, always aim for her face! Candy screamed in distress afraid that there's gonna be a scar on her face. But poor Deborah, she could do nothing when Belinda dug her nails into her chest! 

Deborah screamed out lout as she collapsed with blood all over the ground! When Russel saw it, he felt the urge of anger inside him, as he pulled out the gun that he hid beneath his trousers, aimed at Belinda and "BANG!!!" pulled the trigger. Belinda was so shocked as she saw blood was coming out of the hole on her chest from the gunshot. As Belinda fell to the ground and died immediately, Candy and Aurell flew away before Russel decided to shoot them too.....

"No...Deborah...no...don't you dare leave me!" Russel shouted as he kneeled beside Deborah and put her in his arms. "Russel...I...I'm sorry....." tears running down Deborah's cheeks. "No Deborah! don't you dare leaving me before I show you a place where I planned to go with you tonight" Russel said that loudly. "Then take me there....." Deborah smiled weakly.

"See this place? Look at the crowd over there Deborah, this is the place where we could attend the Halloween Party and you could be yourself without having to disguise in your human form, and then maybe even for a night, you'll get to feel how does it feel to be who you really are. When you told me about your previous life, I thought what the heck, tonight I'll dress as a Peasant and you could be a Succubus right???" Russel smiled as he looked at Deborah in his arms but his smile vanished immediately as he knew that Deborah was gone....yes, she was gone before he could show her the place where she could relive her dream to become that girl she was before...the girl with love, with hope and with future......



The next morning, Deborah's lifeless body had been laid on the ground. Her hair had turned from bright red to shining white. Her wings were not even there anymore, it was so astonishing how fast her body decomposed. Russel looked at Deborah's body as he placed a white rose on her chest. The body was still hot a couple of hours before but now it's cold as an ice. Even Russel felt cold and full of sorrow that morning, he had lost his will to live when Deborah passed away. "Don't worry Deborah, I'll join you pretty soon!" he whispered to Deborah's ear as if she could hear him, Russel thought that he might have lost his mind, but he couldn't care less, and that's when he reached the gun that he used a night before to kill Belinda.



He took a final glance of Deborah's lifeless body, "Soon Deborah...soon, and nothing could separate us from now on...." Russel lifted his hand and pointed the gun at his forehead and "BANG!!!"


the end?


Sometime in the future,

I ran through a dark forest with sweat all over my face, I couldn't stop myself but kept looking behind me trying to spot someone or something who was chasing me. I just kept on running...and running...until my feet couldn't run anymore so I stopped at the nearby tree. I looked behind me but there was nothing there, and just when I was about to run again, something GRABBED me from behind!!!

"NOOOOO.....!!!" I woke up from my nightmare in the middle of the night. "Deborah, are you okay?" I looked at him and I saw Russel. "Russel? how can you be here? and where are we?" I asked as I didn't recognize where were we. "Deborah, did you forget? we're married already, like I said before NOTHING could separate us from now on, I would do ANYTHING for us to be together...." Russel smiled and there's something in his smile that scared me. I tried to remember where was I before, and all I could remember that I was a Succubus, I looked down at my body but it was normal. I sighed in relief for I wasn't a Succubus anymore, but still there's something not right about my body nor Russel's body as I looked at him again.

"Listen dear, how about we grabbed you a drink, you always enjoy our 'little snack' in the middle of the night" Russel smiled and I swore I could see something in his eyes, like a red spark or something like that. I nodded as he guided me to leave our bedroom, we passed a big mirror, and that's when I noticed something, I told him to stop for a while and went back to see my reflection through the mirror and that was it....that's when I found out WHAT KIND OF CREATURE WE ARE........!!!

I started my story with an old saying of a broken-heart man, and I'm gonna end it with a new saying from me :

"Never ever believe in men
Especially the hot ones
'Cause the hotter they are
The more dangerous they could lure you into...."


Do you believe it? maybe you will? maybe you won't?
but one thing for sure, beware for WE might be inside your house in the middle of the night
we might be under your bed, we might be in the basement or in the attic or we might be just right behind the door
just prepare yourself, cause you might see us one day!!!
( HEE...HEE....HEE...HEE...HEE )

THE END

X-Men Academy : Last Part

X-MEN ACADEMY

~ LAST PART ~




It was supposed to be an ordinary day.
Students should have been practicing in the danger room
Mentors should have been training the students
Life at the X-Mansion should have been going like the way it was
But later that afternoon
The Brotherhood of Evil Mutants came to the mansion
Bringing with them
Unbelievable….
Damage…..
Not just from the outside…
But from the inside too….
No one could have anticipated it
Especially given how the day started


"Ewww...ewww...ewwww....I'm so not touching those chickens!!!" Madison Lee groaned as she doesn't want her hands to get dirty will these "ranch acitivities". I looked at Serena Carter and we both laughed, I don't know how many times we've heard Madi whined around since we started this activity. "And what the hell is that thing in front of you Rena?" Madi pointed at a saw. "It's called Saw Madi, didn't you see one before?" Rena looked at Madi with a surprised look on her face. "SAW? like I saw what you did last night with that Dante boy? Ewww...I didn't even like that word, SAW....eww...ewww....ewwww!!!!" Madi groaned louder now. Serena and I just can't stop laughing, Madi is so funny, "Madi, don't just standing there like you're sunbathing or something, why don't you help me collecting these eggs" I asked her. "With that smell and ewww whatever it is...I think I'll pass! I don't know why we agreed to do this horrible activity...." she whined.
"This program is called 'Anger Management'. Jean suggested that we should do this program so that we could control our emotions better especially after our last training in the Danger Room" I explained to her why we should do these things. 

"Stupid program! but I don't like it Dee, and why only the three of us doing these things...where's Bliss and that Posh Mutant?" Madi looked around but they're nowhere to be seen. "Levine asked me to do her parts for her, she said that she could die if she breaks her fingernails, so she pretended that she's not feeling well today and Bliss, as far as I know, he's taking care for Levine" I answered and "WHAT!!!? that is so UNFAIR!!! If I know that we're gonna do this...I'm gonna find 1001 reasons not to show up today here.....see this environment...I don't even like it...where the hell are we?!" Madi screamed in frustration.

"I'm surprised to see this environment too, it feels like being in the ranch, I missed my home....and I love being here..." Rena smiled as she's sawing a plank of wood. "Ranch??? eww...I don't like that word either. I like the word 'Fabulous', 'Fashion' or 'Glamour' but 'Ranch' ??? ewwww......!!!" Madi complained again. "Stop complaining Madi, beside look...it's just the three of us right? I like spending time with you girls....we should hang out like this let's say forever?" I grinned, "Well...I wouldn't mind either, if it's not because of you two I would have abandoned this place in the first place. Let's talk then....Rena is having a crush with her senior. How about you Dee? how come I never saw you with a man ever since we've arrived here. This is so not you....." Madi looked at me with curiosity.

Then the feeling that I've been trying to hide all this time suddenly came out to the surface. "It's...it's just....ever since I killed those three men....I...I don't have any desire to sleep with a lot of men anymore...." I stopped what I'm doing for a moment when I answered the question.
"Oh...I'm sorry Dee" Rena hugged me. "What? don't tell me you're becoming one like that Russian L Word?" Madi asked me.
"No...I still like being looked at by men, but that's it. I just don't have any desire to sleep with them anymore...and the worst part is I only get turned on by 'him' oh what's happening to me girls...???" suddenly my eyes are full of tears.
"Oh Dee, how come you're not telling us about this...don't hide this kind of feeling from us. We're your best friends, and I promise I won't judge you" Madi kneeled down beside me and hugged me. I hugged Madi and Rena, I love them both...in the time like this...you could see the real face of Madison, she may look bitchy but deep down inside she cared for her friends.
"And who is this 'him' you're talking about?" Madi asked a moment later. "Do you girls remember that I've asked you before about the man that often came in our bedroom everynight? well...he was the one who r*ped me...." I told them finally.
 
"What?...oh now you're freaking me out Dee, all this time a stranger came to our bedroom without us even realizing it. What did he do all this time..." Rena looks scared.
"Well...he often brought me these red roses as an apology for what he did to me. And then sometimes we....we....made love. I can't tell you all these because I don't want you to judge me for letting the man who seized my dignity getting into my pants again..." I couldn't even look at their faces when I was telling them that.
"Dee!!! how come you let him do it again to you??? a rapist must have never been forgiven!!! You must tell it to us in the first place so that we could take care of it. But how come we never heard you making love with him?" Rena looked confused.

"Yeah I know, it makes me wonder too, how come you girls never noticed us. I know it's wrong...but I couldn't help it. Despite for what he has done to me, I couldn't help but feeling comfortable around him, it's like I have this feeling that he could protect me from this cruel world or something, and the worst part is...I often fantasized him as my lover...oh what is happening to me????" I burst into tears suddenly.
"Oh Dee, I don't think there's something wrong with you. I think you're having this Stockholm Syndrome" Madi said. "Stockholm Syndrome? what's that?" I asked her back. "It's a rare case but sometimes a rape victim could develop a feeling towards her rapist" Madi looked at me with sympathy.
"Stockholm Syndrome? I thought that Syndrome is about someone who was being held hostage for long enough, he or she can develop feelings for the captor" Rena asked to Madi. "Ehm...whatever! talking about this medical term just get me a headache right now. I can't think too much....." Madi touched her forehead now. Suddenly I and Rena laughed out loud looking at Madi's reaction.

"Oh thank you so much girls...it was very nice talking with you girls. I feel a little bit better now" I smiled at my two best friends. "You could talk to us whenever you have problem Dee, just like what everyone says, we're Mean Girls right? so there's nothing Mean Girls couldn't do" Madi winked at me. "Yes Dee, we will always be your best friends no matter what you've done or will do, everything will be just the way it was" Rena said it with smile on her face.

Sadly, this was not to be.
In a few hours
One of these girls would DIE!!!
And one of them would fall to the DARK SIDE!!!
But how could they have known this?
It was supposed to be an ordinary day.



Prof. X and the other Teachers were going to take care of a problem caused by Sabertooth and many other Evil Mutants. What they didn't know, it was just a coy so that Magneto and his soldiers could break in easily to the Mansion. But of course we all didn't know about it, in fact I, Madi and Rena had dressed up in our Red Uniforms to practice ourselves in the Danger Room while the teachers were gone. We were about to leave the room when we heard a lot of screams and shouts from outside then the next thing we knew Magneto and his other evil mutants were in our room already!!! We screamed as this blonde man started to set our room on fire!
"Who are you??? and what are you guys doing in our room?" I asked as I looked at them one by one, there's this middle-aged man with a headwear, a blue-skinned woman, a pale-skinned man, a blonde guy with tubes in his back and a winged-demon who looked awfully familiar to me.
"Easy girls...let me introduce ourselves, my name is Magneto, and these are my brothers. We came from the Brotherhood of Evil Mutants. The reason we come here today 'cause we want to recruit you!!!" Magneto pointed at me!
"Me? are you kidding me? I've been recruited by Prof. X and there's no way I want to be recruited by you guys!" I stated my opinion.
"Too bad...but we'll make you join us by any means!!!" Magneto smiled as he gave signal to the others.
"Don't you dare....." Madi was about to use her power when she screamed suddenly. I looked at Madi and saw this hunchback mutant was pinning her down in the floor. I didn't even see from where the hunchback mutant was coming....

"Ewww....let me go you ugly toad!!!" she yelled but "MMMBBBB!!!" that mutant who looked like a toad or something spit out his green saliva and Madi's face was covered with it that she couldn't talk or breathe! Rena was about to freeze those guys but Mystique was very fast, and the next thing we know, Rena's being held hostage by her already. I'm about to release my pheromone when Sinister already strangled my neck from behind!

"One move and your friends will DIE!!!" Sinister threatened me as I heard Rena was panting 'cause Mystique was about to break her neck! "What do you want?!" I asked that pale-skinned man as he caressed my cheek. "My....what a pretty lady! We've said already that we want YOU to join us! and you could ask your two friends to join us too if you want. 'Cause we sense a Level 5 Mutant in you girl, and the last thing we want is for you to be on Xavier's side" Sinister said it with his hands kept caressing my cheek.

"Take your hands off her!!!!" the Winged-Demon suddenly yelled at Sinister, "Oooh...what a temper, easy boy, now I could see why you're dying to have her in our team...ck ck ck look at this body...." Sinister admired my curve, "I said take your hands off or I will...." the Winged-Demon approached us now and I could see a red spark in his hand, even though we haven't met before but he seemed care for me and he also looked awfully familiar to me!

"Okay...okay...hands off now, but will this pretty lady join us?" Sinister asked me again, "Never ever!!! I'd rather die than have to betray Prof. X" I said it clearly. "Okay...but let's see how strong your loyalty is...let them go!" Sinister ordered Mystique and Toad to release Rena and Madi. "Time for Plan B" Sinister winked at Mystique. "What plan B?" the Winged-Demon seemed confused. "You'll know pretty soon handsome!" Mystique winked at the Winged-Demon as she and the other evil mutants left our bedroom. The Winged-Demon gave me glance before he left the room too. I could swear to myself that I know that glance like I've seen it before!!!



As we heard screams and shouts again, we left our room immediately. And we can't believe what we saw, it's like all hell breaks loose, the evil mutants had wreaked havoc the entire mansion. "Let's help the others fight them off" Rena suggested as we were running down the hall when we passed this classroom and heard a sobbing voice from inside the room. "Who's sobbing there? I think we need to check it out" Rena said. "What?! we have other things to do than just to take care of a crying girl, the last time we need in this time is another Drama Chick!" Madi disagreed with Rena. "Madi, there's nothing wrong with helping another crying girl right?" I looked at Madi and "Fine! but if there's something happened again, don't tell me that I didn't warn you girls!" she agreed finally. Ohhh....we should have listened to Madi that time....we should have.......

When we entered the room, Madi's looked shocked cause the classroom was looked like hell! things were all over the place, and that's when we spotted this Illona girl in the center of the room, when she saw us, she began to cry harder and harder!!! "Oh just leave this place...I don't like that Precog....especially a Drama Precog...ewww!" Madi was about to leave the room but I hold her leg, "Please Madi...do it for me..." I begged her, she looked at me, rolled her eyes and nodded.

"Illona is there something wrong?" I asked as I was approaching her when Illona started to scream out loud suddenly, screaming for help like we were gonna hurt her or something, and a few girls entered the classroom too and looked at us with strange expression on their faces!


"Illona what happened?" the blonde girl with curly hair asked the so-called crying Illona. "They....they're the reason why the Brotherhood of the Evil Mutants came here, they want to recruit those Mean Girls!!! And when they found out that I know about this, they...they...WANTED TO KILL ME!!!" Illona cried out loud. "What are you talking B*TCH!!!?" Madi yelled at Illona suddenly. "Illona we didn't try kill you we were just asking why you were crying...." I looked at Illona with a confused expression. "No...they wanted to kill me!!! don't believe them girls...they are Mean Girls!!! and they're always mean to me!!!" Illona yelled at us. "Illona...??? that is so not true...." Rena said, I could see tears in her eyes already. 

"Get them girls! We should teach those Mean Girls a lesson they will never forget today!!!" the girl in blue uniform ordered the other girls when they're starting to surround us and trying to grab our hairs. "Get off me you stupid b*yotch!!!" Madi throw the girl in green uniform and the girls seemed to get angrier and angrier.....

I couldn't see clearly when suddenly someone released this electricity to our direction, I didn't see who released it but it looked like Tav's power so I assumed it must be from her! "Dee...LOOK OUT!!!" that's when Madi did something I would never expect she would do it for me, she used her own body as a shield to protect me from the electricity! And it striked through her neck!!!

"MADIII!!!" I screamed as I saw with own eyes my best friend fell to the floor. I heard Serena screamed as the girl in green uniform was cutting her hair to make her bald with a scissors!!! "Let's see if you can still attract Dante with no hair!!!" Rena's struggling hard with tears in her eyes as the girl in green uniform kept on cutting her hair. "Girls...STOP IT!!!" I really wanted to use my power but Jean told me that we should take better control of our emotions in under any circumstances, otherwise the Anger Management program would be for nothing, and we shouldn't use our powers to harm other people too. So I grabbed that girl in green uniform's arm but I screamed as someone pulled my hair from behind, the other girls were just laughing and laughing at us!

I heard Madi called out my name with her dying voice, I kneeled beside her as I hold my best friend's hand. "Madi...hang on! I'll get some help from you...why did you do that Madi...you shouldn't have done that...." I couldn't help but tears were running down my cheeks suddenly. "I...I just don't want to lose you again Dee, I've lost you once...and I couldn't lose you again...." she said with tears in her eyes. "Madi hang on....HELP...PLEASE HELP US....girls please...HELP US!!!" I begged them but "No way...!!! you all deserve it! we really hate you!!! we hate everything about you!!! just because you have everything then you could just steal all the guys from us and steal everyone's attention in this mansion!" one of the girls spit on my face. "NOOOO......!!!!" I heard Rena screaming as she realized that her hair is BALD now and she passed out 'cause she just couldn't take it.

"Oh no Rena! WHAT HAVE YOU DONE!!!" I screamed at the girl in green uniform but they just kept on laughing, "What's wrong with you people....???!!! My friend's dying and Rena...she never done anything bad to all of you, but why did you do this to her? to us??? we're friends here...we should help each others especially in this time, the mansion is under attack and all you guys care is just some jealousy issues! my friend's dying here...please show us some mercy!" I screamed in tears but they were just laughing, "So now you consider us as your friends?! Eat that sluts", "Feel that wh*res!", "You all deserve these b*tches!!!" those are the responses that I got from them. I was so...so wanted to be angry....when I saw Madi vomited blood from her mouth!

"Madi...Madi....noo...don't die please...don't die on me Madi!!!" I hugged my best friend with tears in my eyes, "Dee...I was so glad to meet you again my friend, you are my best friend forever and ever....I'm so glad to have a friend like you Dee....you're always like a sister that I never had...I love you Dee...." Madi said her last words before she closed her eyes for good. "NOOOOOOOOOOOO!!!!!!!" I cried out loud as I couldn't do nothing while my best friend died in my arms!



When Madi died, they're all silent suddenly as they realized that they've crossed the line! I felt something burning up inside my body....I got angrier and angrier when suddenly "And this is for you Divanna, let's see how well you're gonna be after this" Illona said it when I screamed as she stabbed my left eye with a pencil!!! "My eye...my eye...my eye...." I screamed in agony but Illona were just laughing. And it was in that moment, I knew I had to do what I should have done before, I let out my anger as it's starting to take control of my body and that was it...I lost control of my own body as my eyes turned black and so did my hair!!! 

The girls stood in panic now as they noticed the change....Illona was the first one to run away from the room, and when the other girls followed her, I just couldn't let them....suddenly my hand released this dark aura to possess their bodies as it took control of their bodies from within, yes from WITHIN!!! I clenched my fist and this girl in green uniform's heart was crushed within her body, she just died like that! 

The girl in yellow uniform wanted to attack me with her power but nothing happened. "Yes...surprise...surprise...let me tell you one thing about my new power, not only it could control your organs from within, it could also NEUTRALIZE your mutated genes in your body so that you're just like an ordinary human for a period of time" I said it with a strange voice, a voice that I couldn't even recognize, but it's from my throat! then I realized that there's another person in my body now, I could only see through these eyes, but my body and my mind are under control of this "new me"! 

The girl in yellow uniform tried to run away but I clenched my fist again and her brain was crushed just like that! Ohhh...it felt so good taking somebody's life just like that...so easy....so good....and so....ADDICTIVE!!! The other girls screamed as I looked at them with my dark eyes...one of the girls even peed in her pants. Just when I was about to kill my next victim, Levine entered the room and looked shocked to see me, Madi, Rena and those two girls that I've just killed. 



She quickly tried to heal Madi but it was too late, "Oh no, Dee...I'm so sorry...what happened here?" Levine said with glassy eyes. "Sorry you said??? well sorry won't bring Madi back to life...and for that...you should DIE too!!!" I release this dark aura to possess Levine's body when "Levine...look out!!!" Bliss who was just entered the room pushed Levine aside so that he's the one who got possessed by dark aura instead of Levine. I snapped my fingers and Bliss fell to the ground cause all his internal organs were damaged! a black smoke came out of his mouth. "Bliss NOOOO!!!!!" Levine cried out loud to see her loved one died in front of her eyes. "How is it Levine? now you get to see how does it feel when the one you love die just because you are too late to bring your sorry ass here!!! kha kha kha kha kha" I laughed out loud, oh I love the new me! no morality issue, no conscience issue, and no boundary...just kill...kill...kill...dead...dead...dead..., I laughed again like a mad person!

That's when Demira, Gabriella, Tavtiana, and ILLONA entered the room, but this time she's wearing yellow uniform, she's very fast to change her dress, hmmm...weird?!. "Oh my God!!!" Demira gasped in disbelief, "Oh no...just like what I saw in my premonition!" Illona looked so shocked. "Of course b*tch! because you're the one who CAUSED this!!!" I yelled in anger to Illona, "What...what are you talking about Divanna?" Illona looked at me with her puppy eyes, "Oh you're a hyprocrite b*yotch! and now you're all gonna DIE!!!" I screamed as I released my dark aura everywhere to wrap all of their bodies!

"Divanna stop it! this isn't you Divanna! stop it!!!" Demira screamed as the aura was starting to possess her body! "Divanna, what's wrong with you?! you're not the Divanna that I know! Divanna that I know is a kind lady who cared to help a crying girl up in the tree even though she was just testing her....please brace yourself Divanna!" Gaby screamed with tears in her eyes. "You damn right! I'm NOT Divanna...I'm...PHERONA!!! No more Divanna from now on...she's useless! Divanna couldn't do nothing but fell in love to the man who r*ped her, Divanna couldn't do nothing but to see her own best friends got her head shaved in front of her eyes and died in her arms, Divanna is so stupid to follow every rules just because she didn't want to disappoint her mentor Jean and Prof. X...but ME??? I'm Pherona...and nothing would stop from what I'm doing....now bye-bye eveyone....and just ROT IN HELL!!!" I was about to snap my fingers when "AAAARGGGHHHH!!!!" this winged-demon flied into the room, and took me with him by breaking out of the classroom's wall!!! 



The next thing I knew, we landed around these ruins.
"What the hell are you doing to me?! Take me back to the Academy...NOW!!!" I screamed.
"What happened to you Dee? this isn't you...you're not like the Divanna that I know?!" the winged-demon looked at me with his demon eyes.
"I'm NOT Divanna!!! I'm PHERONA...and who the hell are you?!" I yelled.
Suddenly the demon transformed back into his naked human form, standing right there in front of me.
"Chuck?" I asked in disbelief. "Dee...you're back?" Chuck seemed very confused.
"Stay there Dee! it's my turn NOW!!!" I yelled at myself.
"What have you done to Dee? bring her back!!!" Chuck yelled at me with flare in his eyes.
"What have I done to me??? what have YOU done to me???!!! huh? do you think I could come out to the surface if it isn't because what you DID to me? do you think I could come out if it isn't what those b*tches DID to me? She's ( Dee ) too DAMAGED right now, She tried to hide her guilt for having feeling towards you...and now after what happened to her eye, after what happened to Madi and Rena...poor little Divanna, she's too fragile and damaged right now, so she let ME take over her body right now...'cause she just couldn't face the reality anymore!!!" I yelled in anger.
"Oh Dee...what have I done to you?!" the demon said, I swear I could see guilt in his demon eyes.
"Then why did you do it Chuck? why did you do it?" tears running down my cheeks.
"I wasn't supposed to let you live Dee, after I did it to you, I was supposed to KILL YOU!!!" Chuck said while he looked me in my eyes.
"Kill...kill me? but why?" I could sense fear in own voice.
"I'm a DEMON Dee and it was the dark ritual that I always do every moon eclipse for more than thousand years...I should mate a girl and then kill her as a sacrifice to Dark Deity in order for me to get a new power!" Chuck explained.
"What? so you planned to make me as your sacrifice...ARGH!" I got so angry so I manipulate his body and make him thrown to the nearby wall.
"ARRGH!" he shouted as I see red sparks around his body before he released it to me and I screamed as I was thrown to the ground.
"Help me...." I asked for help.
"Oh Dee....I'm so sorry" Chuck came near me and "DIE YOU RAPIST!!!" I released my dark aura to possess him but he shimmered and appeared right next to me and electrocuted me again with his red sparks.
"Get Dee here! NOW!!! I don't want to speak with you b*tch! I want to speak with her!!!" Chuck shaked my body when "Chuck stop it please...." I begged him.
"Dee is that you now?" he asked, I nodded.
"Look...I'm a Demon and I've done a lot of things in the past than you could even imagine!!! I killed, I looted, I've done so many things that even you could never forgive me!!! I've been doing these for more than a thousand years...hungry for more powers and powers....but I never get satisfied. And then at that party, I met you Dee, I knew rightaway that you're gonna be my sacrifice that night, so I took you with me and did that, then...when I was about to kill you...I didn't know why but I just couldn't do it, there's something about you that I couldn't even describe in words, I've been with many women for more than a thousand years, and believe me I didn't even have to rape them for they're the ones who always attracted by my charms. But you....you're so different from them, I'm a Demon Dee but whenever I saw you I feel this something inside me that I never felt before...I don't know what is this feeling but it's tormenting me! I couldn't get your hair, your face, your eyes, you body and your everything out of my head!" he looked me straight into my eyes when he shared his feeling with me. 
"Chuck....do...do you love me?" I asked him.
"I don't know Dee, if LOVE is the right word to describe my feeling toward you then maybe I do...." he said.
"Awww so sweet!!! but too bad I don't BELIEVE in LOVE!!!" I manipulate the wall around us to trap him!
"Dee...Dee...listen to me!!! I'm so sorry for what I've done to you...and there's something you should know too. I was the one who turned you into a Mutant! that night when I was "doing" you I let you drink my blood, I was so wanted to make you become like me, cause I was so afraid that you couldn't even have a feeling towards me if you know that I'm a Demon. When I found out that you were selling your body, I was the one who killed those three men and many other of your clients!!! Do you think why they never come back! I KILLED THEM ALL 'cause nobody can have you BUT ME!!! I LOVE YOU DEE!" Chuck yelled out loud while trying to break himself free from the wall with his super strength!
"What....? so all this time it was YOU!!! You son of a b*tch! Do you know what I have to go through when I found out that I'm different? that I'm a FREAK!!! Do you know how does it feel when I thought that I'm the one who's responsible for those three men! Those feelings keep haunting me in the night Chuck...do you even know about it? If this is the way of you showing your love to me...then I'd rather not being loved by you...cause it's nothing but SICK OBSESSION of you!!!" I screamed out loud in tears!
"Please Dee....please forgive me! I really didn't know how to show my feeling to you, this feeling is very new to me. But I didn't plan to make you feel guilty about those three men Dee, I didn't mean that. Do you think why Prof. X came to the brothel right after those three men were dead? I was the one who send the letter to him that a girl needs his help. Only to find myself regret it, 'cause you're supposed to be with us at the Brotherhood, cause I need to be next to you!" he yelled as he's trying to reach me and breaking himself free from the wall.
"No Chuck...I couldn't forgive you!!! there's nothing you would do that could make me forgive you....I'm sorry Chuck...but you must DIE!!! And just so that you know, even death couldn't erase all those things you've done to destroy my life!!!" I yelled in tears as I let her ( Pherona ) take over my body again!
"Poor Chucky Chucky Chucky......poor you, even Dee couldn't forgive you...and now it's time for you to DIE!!!" I smiled wickedly when I strangled his neck with my own hand! But this time, he didn't even fight back. "Oh...so you're waving a white flag to me now Chucky Boy?! FIGHT ME! ATTACK ME! I want it to be FUN!!!" I screamed in distress.
"No Dee, I wouldn't fight back anymore...I've done everything so that you would forgive me, I came to your room every night with all the red roses 'cause I know it's your favorite. I sent the letter to Prof. X because I thought X-Mansion was the best place for you than being in that brothel. When Madi had an accident, I was there at the hospital when the doctor couldn't help her anymore, so I let her drink my blood too so that she would know how does it feel to be a mutant after what she said to you when you confessed to her that you're a mutant. I was always there Dee, I was always the stalker in your life! I know I'm guilty as hell for raping you! There won't be any good reasons to approve for what I've done to you! But if you think I don't deserve you....if you think I'm so beneath you....if you think you could never forgive me....and if you think that I don't stand a chance even the slightest in your heart...then KILL ME Dee...KILL ME!!! 'Cause I'd rather DIE than have to live the next thousand years WITHOUT YOU IN MY ARMS!!! KILL ME RIGHT HERE...RIGHT NOW!!!" he closed his eyes ready to be killed by me!
It was in that moment, after hearing his true feeling, something changed inside me...."DANG IT!!!" I yelled as I know Dee is taking over her body again, this little thing called love really make me WEAK!!! I slowly pulled my hand away from his neck, he opened his eyes and looked at me with a confused expression on his face!
"I...I FORGIVE you Chuck....but please don't break my heart anymore...please don't hurt me anymore 'cause I'm too fragile right now to face another trauma in my life...." I forgave him as tears running down my cheeks. And there....I could see tears in his eyes too.
"Dee...I promise to you right here right now...that I would never ever let anyone to hurt you as long as I live!" Chuck suddenly pulled me into his arms and kissed me passionately! We made love like crazy after that!!! Dark aura and red sparks were all over the place when we were doing it, slowly but sure the dark aura turned back to the beautiful pheromone aura as my body tensed and.......... :D

The next morning, I woke up and found my hair is blonde again. "Morning sweetie..." Chuck greeted me when he hugged my naked body from behind. "Morning too...." I was so embarrassed as I couldn't even look at him, from dusk till dawn...that was really a record for me. "Oh look...she's shy like a little kitten after being a Tigress last night...." Chuck made a joke on me. "Chuck...do you love me even I'm not perfect? ...you know, I only have one eye now" I asked him, "Dee...there's nothing that could make me love you less, you've forgiven me after all those things I did to you. And there's nothing I want to ask but to be with you everyday from now on" he whispered those words to my ears. Oh it felt really good when you have someone who love you more than you love yourself....

"Chuck...I still have one more question" I said, "Shoot" he turned my face to face him. "What happened when you didn't kill me that night?" I asked. "Then I had to give up one of my powers Dee. Don't you worry I have so many powers" he winked at me. "What power did you give up that night as an exchange for not killing me?" I asked again. "The power to CHANGE THE HISTORY, 'cause I don't want to change the past anymore now that I've found you" he answered, "Oh Chuck...that is so sweet!" I kissed him. "Wait here, I'm gonna go get our breakfast...." he said it to me, then a pair of demonic wings came out of his back and he flied away.

I was about to get dressed when I heard noises from the bushes. "Chuck is that you?" I asked around when "Ck ck ck...look how lucky we are today....." 5 thugs came out of the bushes and they're licking their lips as they spotted my naked body. I reached out for my uniform but they grabbed my body already. I kicked out and screamed but they were just laughing, I tried to release my pheromone aura but NOTHING HAPPENED!!! "Let me go!!!" I kicked one of them as he tried to touch me down there and someone slapped me on my face and "I said...LET ME GOOOOOO!!!!" I screamed as my eyes turned black and so did my hair.

Those thugs looked shocked to see the change in me. "Hallo....thuggy boys...miss me?" I winked as I made a kissy face at them then I released this dark aura to possess them and with a snap of my fingers, they died immediately cause blood is coming out of their eyes, ears, noses, and mouths! "That was quick isn't it?" I giggled, "Now now...let's get back to the Academy since I still have unfinished business there!!!" I prepared to go back to the mansion.

* Divanna talking
* Pherona talking



It took me more than a week before I could go back to the Mansion 'cause Chuck shimmered us halfway around the world. I noticed that there are a lot of new tombs at the backyard of the mansion, and one of them must be Madi's. When there was nobody there, I put these red roses in front of her tomb when "I know you're gonna be here" said a voice from behind me, I turned around and see this old bald man in a wheelchair. 

"Prof. X?" I was surprised, "Oh child look at you?! you're very different now from the moment I met you for the first time" he looked at me with sympathy. "Yes...Professor, a lot has happened. And you must know that your students CAUSED this!" I said as I was getting angry. "Yes I know what happened, Serena told me everything. I'm sorry for that my child, we've trained them to be a better mutant here, but of course, you could never know somebody's real personality, but please understand my child that not all of the mutants are like them" he apologized for them. "Too bad....I feel antipathy for all of them now" I crossed my arms in front of my chest.

"Is that what you learn from here Divanna? to fight fire with fire too?" he asked. "I've learned a lot from here Professor, friendship which is the most wonderful thing that ever happened to me here, getting to know you Professor, Miss Grey and the other mentors...they're wonderful...it's just...it's just I can't stand with the HYPOCRISY of those who looked nice on the outside but deep down inside they're just a bunch of losers who can do nothing but being envious at others who are better than them in everything" I grit my teeth. 

"So what do you plan on doing now?" he asked. "I've considered the offer and I've decided to join the Brotherhood!" I answered. "Oh look how deep you've fallen my child, do you think they're better than us?" he asked me again. "At least, there...if they are evil and don't like me, they'll show it right away...unlike here....pretend that they're nice but in fact, they can do nothing but stabbing others in the back!" I grit my teeth again. "Don't judge this academy like that my child just because what a couple of students have done to you....." he tried to open my mind, "Too late Professor...what's done is done!!!" I pointed at Madison's tomb.

"But don't worry Professor, I'm not an ungrateful b*tch, so this I can promise you as long as you live, I won't harm any of your students. I never forget what you've done to me back then when I didn't have anyone to depend on, and I'm very grateful for that. But once you're not around us anymore...I promise you that I will HUNT DOWN every single of them wherever they are who was there when the incident happened, I don't care whether they're guilty or not, and not just for them...I will KILL all of their families too and everyone who is dear to them!!! And when that day comes, they'll know that they shouldn't have messed up with me, they want a MEAN GIRL...now they'll have ONE!!!" I said it with full of anger and revenge! "Please my child don't do it...this grudge might eat you up someday...." Prof. X advised me as I was leaving him there, and that was the last time I went to the mansion, I would never ever come back to the mansion until the day of my revenge comes...besides, like they say, Revenge is a Dish Best Served Cold!!!




I joined the Brotherhood for a short period of time until I found out I was pregnant. Chuck took me out of the brotherhood since he wanted our child to grow up in a better environment. So we lived in one of his mansions now. Later he proposed to me and I said yes, it was a simple wedding but I didn't care, it was more than enough for us.

He's being a great husband ever since, Pherona and I had a lot of differences about him. I wanted to tame the Demon inside him, but Pherona wanted to use him as her weapon for revenge when the time comes! When I told him about this, he helped me to find any helps I could get so that I could recover from my trauma and get rid of Pherona once and for all. 

As the years passed, I recovered slowly but sure, my first and second power are back now and I could use them anytime I want. But I rarely used them now, with Chuck by my side who needs another man, besides I have a new job now...being a MOM, yes it can be very stressful sometimes but it was all worth it. I take fully control of my body now, but sometimes...I could still see her ( Pherona ) through the mirror, she's telling me not to tell anyone that I could still see her. 

I know she's still in there waiting....waiting....and waiting....until the day comes for her to make a 'comeback'. I'm scared as I don't know what will happen when the day comes someday, I just wish, that come what may, I want him to remember me as Divanna, the woman he married to...and if things turn out for the worst, he should KILL ME! 'Cause I have a strong feeling that when she ( Pherona ) comes back, it's gonna be WORSE THAN EVER!!!


THE END


ShoutMix chat widget
free counters